Mohon tunggu...
Bahas Sejarah
Bahas Sejarah Mohon Tunggu... Guru - Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Berbagi kisah sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Barisan Banteng Republik Indonesia di Balik Hancurnya PKI-Musso

27 Februari 2023   05:30 Diperbarui: 27 Februari 2023   06:35 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara logis, yang memahami medan Jawa Tengah hingga Jawa Timur adalah pasukan GRR. Maka support dari Siliwangi dalam aksi penumpasan kaum pemberontak memiliki daya gempur dengan persenjataan yang lebih modern. Usai huru-hara Surakarta menjalar hingga Madiun, dengan pendirian Negara Soviet oleh Musso, maka tidak ada cara lain selain penumpasan.

Pasukan BBRI memainkan peran yang sempurna dalam membuka serangan di setiap kota sekitar Madiun. Seperti di Magetan, Ngawi, hingga melalui front selatan di Ponorogo. Serangan pembuka dari BBRI selalu dapat memberi celah bagi masuknya Siliwangi sebagai kekuatan penggempur utamanya.

Maka tak lama, pasukan FDR-PKI dapat dikepung dari berbagai penjuru. Terlebih adanya dukungan kekuatan dari pasukan TNI di Kediri. Pun dengan para pemimpin pemberontakan, seperti Musso yang kemudian diketahui tewas terbunuh, serta Amir Syarifuddin yang tertangkap bersama pasukan FDR yang tersisa.

Sedangkan BBRI yang kala itu kehilangan pemimpinnya, serta merta terpecah menjadi kelompok perjuangan kecil. Hal ini karena Tan Malaka yang awalnya dianggap sebagai "panutan", juga diketahui dibunuh dalam sebuah peristiwa di sekitar Kediri. Maka dapat disimpulkan, bahwa para pejuang BBRI lambat laun meleburkan diri bersama satuan perjuangan lainnya.

Kiranya demikian, kisah sejarah mengenai BBRI dapat dikisahkan. Jika kala itu Siliwangi tidak mendapatkan bantuan dari pasukan BBRI, tentu dalam menghadapi Pemberontakan PKI Madiun akan memakan waktu yang lama. Kiprah yang sedianya dapat disajikan lebih komprehensif lagi tatkala membahas mengenai pasukan GRR ataupun Persatuan Perjuangan.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun