Lantaran pada bulan Februari 1945, Supriyadi berhasil melancarkan perlawanannya dengan kesatuan PETA di Blitar untuk melawan Jepang. Sedangkan, pada bulan Agustus 1945, pasukan PETA secara terbuka memfasilitasi upaya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok.
Sebuah taktik yang luar biasa bukan? Bagi Gatot Mangkupraja tentu tujuan pembentukan PETA adalah demi bangsa Indonesia. Beliau melihat, betapa lemahnya suatu negara kelak, jika tidak ada pasukan (tentara) yang menopangnya. Nah, inilah yang menjadi cikal bakal dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) usai Indonesia merdeka.
Sedangkan BKR kelak akan bertransformasi menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi dasar pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) selanjutnya. Begitulah catatan sejarah Indonesia telah tertulis.
Gatot Mangkupraja, seorang tokoh nasionalis yang juga aktivis Muhammadiyah ini memang jarang disebutkan kiprahnya. Padahal, kontribusinya sangatlah besar bagi kemandirian Republik dalam aspek kemiliteran. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan kesejarahan bagi kita semua. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H