Bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi seperti ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.Yang paling ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan lain-lain.
Bagaimana mencegah dan menanggulangi perilaku bullying? Semua orang bisa menjadi korban atau malah menjadi pelaku bullying. Diperlukan kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala sekolah sampai pada orang tua siswa, yang tujuannya adalah untuk dapat menyadarkan seluruh komponen sekolah tadi tentang bahaya terselubung dari perilaku bullying ini.
Kebijakan tersebut dapat berupa program anti bullying di sekolah antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan terhadap segala aktivitas siswa, pemahaman konsekuensi serta komunikasi yang bisa dilakukan melalui sosialisasi dan kampanye stop bullying di lingkungan sekolah dengan sepanduk, slogan, stiker dan workshop bertemakan bahaya bullying. Kesemuanya ini dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan menghentikan secara keseluruhan perilaku bullying di sekolah.
Dengan adanya kebijakan seperti itu, diharapkan sekolah bukan lagi tempat yang menakutkan dan membuat trauma tetapi justru menjadi tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi siswa, merangsang keinginan untuk belajar, bebas bersosialisasi dan mengembangkan semua potensi siswa baik akademik, sosial, emosinal dan spiritualnya. Sekolah dapat menjadi tempat yang paling aman bagi siswa serta guru untuk belajar dan mengajar serta menjadikan anak didik yang mandiri, berilmu, berprestasi dan berakhlak mulia sesuai dengan tuntutan tujuan pendidikan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H