Mohon tunggu...
Novita Cahya Ramadhanita
Novita Cahya Ramadhanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Padjadjaran program studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Agenda Tahunan: Ledakan Pengunjung Pantai Pangandaran

15 April 2024   11:14 Diperbarui: 15 April 2024   11:17 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal FV Viking yang ditenggelamkan di Pantai Barat Pangandaran/dok. pri

Suasana lebaran yang melekat dengan libur panjang serta berkumpulnya sanak saudara kerap kali dijadikan momen untuk berlibur bersama keluarga. Di daerah Jawa Barat, ada Pantai Pangandaran yang selalu menjadi primadona destinasi wisatawan lokal. Pada hari-hari besar dan libur panjang, Pantai Pangandaran selalu berada di posisi puncak kelarisannya. Pantai yang terletak di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran ini memang memiliki berbagai daya tarik. Apa saja daya tarik yang dimiliki Pantai Pangandaran? Yuk simak beritanya!

Pantai Pangandaran membentang sepanjang 7 kilometer dengan hamparan pasir putih indah berpadu dengan air laut yang jernih selalu berhasil memukau wisatawan untuk berkunjung. Tebing karang yang membentuk teluk indah pun dapat dieksplorasi oleh wisatawan melalui kapal nelayan maupun berbagai wahana watersport. Selain itu, sejak tragedi pengeboman kapal asing FV Viking yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kapal asal Spanyol ini telah menjadi objek wisata baru. Harga tiket yang terjangkau pula menjadi point plus bagi para wisatawan.

Kapal FV Viking yang ditenggelamkan di Pantai Barat Pangandaran/dok. pri
Kapal FV Viking yang ditenggelamkan di Pantai Barat Pangandaran/dok. pri

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pantai Pangandaran kembali dipadati pengunjung pada libur lebaran tahun 2024 ini. Kepadatan mulai terlihat sejak memasuki pintu masuk Pantai Pangandaran. Deretan kendaraan roda empat dan roda dua tampak mengular hingga beberapa kilometer di gerbang masuk  hingga ke area penginapan. Tak sedikit penumpang yang terlihat turun dari kendaraan dan memilih berjalan kaki untuk memasuki area pantai.

Ardian, salah satu pengunjung Pantai Pangandaran pada libur lebaran 2024 mengungkapkan, “saya sekeluarga sengaja datang ke pantai ini (Pangandaran) buat ngisi agenda liburan bareng keluarga besar. Kebetulan juga kan lagi pada ngumpul lebaran kemarin, jadi ya sekalian aja quality time bareng.”

Selain karena keindahan lautnya, para wisatawan mengaku berbondong-bondong datang ke Pantai Pangandaran untuk menyaksikan matahari terbit ataupun tenggelam. Tak dapat dimungkiri hamparan laut luas selalu berhasil mempercantik keelokan langit yang mulai menguning. Ardian mengungkapkan hal serupa. “Di sini (Pantai Pangandaran) juga tempatnya enak buat liat sunset atau sunrise,” ujar Ardian. “Ya, sambil main-main pasir sambil liat sunset. Itung–itung rehat sejenak lah dari hiruk pikuk pekerjaan.”

Membludaknya pengunjung pantai selalu beriringan dengan meningkatnya risiko kecelakaan. Oleh karena itu, kewaspadaan para penjaga keamanan pantai pun ikut meningkat. Pipin, salah satu penjaga keamanan Pantai Pangandaran di Pos 1 yang tergabung dalam Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) menjelaskan banyaknya kasus kecelakaan diakibatkan oleh wisatawan itu sendiri. “Biasanya sih karena mereka penasaran. Namanya manusia ya, belum puas kalau belum ngerasain sendiri.”  

Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pantai Pangandaran/dok. pri
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pantai Pangandaran/dok. pri

“Kadang sudah dikasih tahu berkali-kali lewat pusat pemberitahuan kalau ada beberapa daerah yang gak aman dipakai renang. Bahkan sudah dikasih tanda bendera merah, tapi tetap aja kepo.” Tambah Pipin

Selama libur lebaran ini tim Balawista Pantai Pangandaran telah menangani ratusan dan hampir mencapai angka ribuan kasus kecelakaan pantai. Kasus yang paling sering ditemui ialah kehilangan anggota keluarga ataupun terpisah dari rombongan. Pipin kembali menjelaskan untuk kasus tenggelam atau terbawa arus, pada Pos 1 tidak pernah terjadi hal yang fatal.

“Kalau di Pos 1 ini daerahnya gak terlalu rawan kayak di Pos 4, jadi kasus-kasus terbawa arus itu bisa ditangani sama rescue tube aja.” Jelas Pipin. “Semua alat-alat ini juga adanya dari Australia, Indonesia masih belum punya.”

Rescue TubeSumber gambar: lifeguarding.nl 
Rescue TubeSumber gambar: lifeguarding.nl 

Rescue tube ini bisa bantu korban renang lebih cepat ke pesisir. Nanti alatnya dililit ke tubuh korban, terus sama kami (Balawista) ditarik sambil berenang.” Ujar Pipin. “Sejauh ini (selama libur lebaran 2024) kecelakaan di Pantai Pangandaran Alhamdulillah selalu selesai. Keluarga yang hilang, ketemu lagi sama keluarganya. Yang terbawa arus bisa diselamatkan. Paling untuk barang-barang hilang ada beberapa yang gak ketemu.”

Namun jika dilihat dari sudut pandang lain, kepadatan pengunjung ini berdampak signifikan pada peningkatan pendapatan para pedagang. Menurut Nuraiman, seorang pedagang cuanki di pesisir Pantai Barat Pangandaran, penjualannya meningkat sekitar 70 hingga 80 persen per Sabtu (13/4/24). “Dari hari pertama lebaran sampai sekarang (hari keempat lebaran) penjualan saya meningkat banyak. Ya, sekitar 70 sampai 80 persen lah.” Jelasnya. 

Dagangan cuanki milik Nuraiman/dok. pri
Dagangan cuanki milik Nuraiman/dok. pri

Nuraiman juga menceritakan banyaknya pedagang dadakan yang berjualan di pantai Pangandaran pada hari-hari besar seperti libur lebaran atau libur tahun baru. Termasuk dirinya. “Saya sebenarnya bukan pedagang cuanki, hanya membantu adik saya yang memiliki stand cuanki di sini (Pangandaran).” Ujar Nuraiman menjelaskan. “Saya cuman seminggu saja jualan di sini, setelah libur lebaran selesai, saya ya balik kampung lagi.”

Namun, di Pantai Pangandaran menjadi pedagang dadakan bukanlah hal yang mudah. Drama perebutan lapak, tidak diterimanya para pedagang baru hingga saling usir telah menjadi makanan sehari-hari para pedagang dadakan. Nuraiman menjelaskan dirinya pernah dimarahi habis-habisan oleh pedagang tetap di sana akibat tidak mengetahui peraturan lapak. Cuanki dagangannya hampir diobrak-abrik jika saja adiknya yang merupakan pedagang tetap di sana tidak menghampiri. 

Nuraiman menyebutkan dirinya masih cukup beruntung. Karena dibandingkan dirinya, masih banyak pedagang yang tidak memiliki bala bantuan saat dihakimi oleh para pedagang tetap. “Memang kalau musim begini (libur panjang), kejadian gini (perebutan lapak) udah hal yang biasa. Tinggal kuat-kuatan saja kitanya.” Ucap Nuraiman. “Soalnya kalo kitanya gak kuat mah, baru diusir sekali langsung gak mau dagang lagi.”

Melihat dari sudut pandang pengunjung, penjaga pantai, hingga pedagang, memberikan keunikan tersendiri. Setiap elemen yang hadir di Pantai Pangandaran ternyata ikut merasakan kemeriahan libur lebaran 2024 ini. Meskipun sangat padat, berwisata ke Pantai Pangandaran di hari-hari besar bukanlah hal yang buruk. Dengan lebih banyaknya pengunjung, jumlah makanan ataupun barang-barang yang dapat dibeli pun lebih beragam seiring dengan berjamurnya pedagang dadakan. Selain itu, jumlah penjaga keamanan pantai yang meningkat juga dapat menjamin rasa aman untuk menghabiskan liburan di Pantai Pangandaran.

Jadi, sudah siapkah untuk berwisata ke Pantai Pangandaran pada libur lebaran tahun depan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun