Mohon tunggu...
Novita Maria
Novita Maria Mohon Tunggu... Penulis lepas -

infodanproduk.com http://gudanginfodanproduk.blogspot.co.id/ Email : novitamariagassner@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bamus Betawi Serukan ASEAN Hentikan Pertikaian Etnis!

22 September 2017   10:24 Diperbarui: 22 September 2017   11:12 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyambut tahun baru Islam 1 Muharam dan sekaligus Hari Perdamaian Dunia yang jatuh bersamaan, tepatnya pada tanggal 21 September  2017 kemarin, Bamus Betawi menandatangani sebuah Petisi yang akan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal ASEAN agar hubungan antar etnis yang mendiami wilayah ASEAN bisa terbina lebih erat dan kokoh. Tahun ini, ASEAN baru saja melewati usianya yang ke-50. Wadah berhimpunnya bangsa-bangsa Asia Tenggara yang selalu menjunjung tinggi perdamaian dan persamaan derajat ini, tercoreng dengan kasus yang menimpa sekitar satu juta orang etnis Rohingya di Myanmar. 

"Perlakuan sewenang-wenang, diskriminasi dan kekerasan yang dilakukan oleh etnis penguasa terhadap etnis marginal, tidak patut lagi berlaku dalam wilayah negara-negara yang telah bergabung dalam ASEAN. Kita sudah sepakat, bangsa-bangsa yang berhimpun dalam ASEAN untuk melangkah maju bersama-sama dalam suasana kawasan yang aman, sejuk dan damai," tukas Kepala Div. Kominfo Bamus Betawi, M. Ridwan atau yang akrab dengan panggilan Bang Boim saat membuka acara penandatanganan Petisi. 

"Hari Perdamaian Dunia yang jatuh bertepatan dengan Tahun Baru Islam menegaskan bahwa sesungguhnya Islam itu adalah agama yang membawa perdamaian dan keselamatan bukan, agama teror. Perlu diketahui, kejahatan kemanusiaan seperti genocida adalah terorisme yang dilakukan oleh negara terhadap penduduknya," tambah Bang Boim. 

Adapun isi daripada Petisi Bamus Betawi yang ditujukan kepada ASEAN itu adalah sebagai berikut :

  1. Lebih mengedepankan keberadaan ASEAN sebagai Kawasan Regional yang menjunjung tinggi  nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
  2. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna tegaknya kemanusiaan dan kedamaian bagi etnis Rohingya  di Myanmar jika perlu, membentuk 'satuan tugas persaudaraan etnis ASEAN dengan tetap mengedepankan Myanmar yang kuat, bersatu dan berdaulat
  3. Membentuk lembaga persaudaraan non government antar etnis ASEAN guna peningkatan 'Civil Society' dan sekaligus mencegah berulangnya kembali pertikaian, kekerasan, penindasan dan diskriminasi etnis di seluruh Negara anggota ASEAN
  4. Mendorong terciptanya Ratifikasi Anti Diskriminasi Ras dan Etnis di Negara-negara ASEAN sebagaimana yang telah berlaku di Indonesia sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Th. 2008

Bertempat di Kantor Sekretariat Bamus Betawi, Ketua Umum Bamus Betawi, H. Zainuddin atau yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Bang Oding, dalam sambutannya saat menandatangani Petisi berujar, "Bamus Betawi memberikan penghargaan setingi-tingginya atas upaya kemanusiaan yang telah dilakukan oleh Presiden RI untuk Rohingya. Namun, bukan hanya kewajiban Pemerintah tapi kewajiban kita semua anak bangsa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memelihara perdamaian. Hal itu sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yakni, turut memelihara keamanan dan ketertiban dunia yang berdasarkan pada perdamaian abadi dan berkeadilan sosial."

Sebagaimana diketahui, etnis Rohingya di Myanmar sampai saat ini belum memiliki status kewarganegaraan sehingga mereka kesulitan memperoleh akses ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.

"Bamus Betawi berharap, penderitaan etnis Rohingya segera berakhir dan mereka bisa membangun masyarakatnya untuk lebih sejahtera dalam suasana Myanmar yang berdaulat, aman, sejuk, damai dan maju. Kedepan, semoga tidak terjadi lagi pertikaian etnis dan permusuhan etnis di seluruh wilayah Asia Tenggara. Jika nanti bisa terbentuk Lembaga Persaudaraan Etnis ASEAN, sudah semestinya hubungan antar etnis dalam kawasan regional bisa dibangun lebih nyata, harmonis dan kokoh. Pernyataan Presiden Singapura bahwa, beliau adalah Presiden Bagi Semua Etnis patut untuk menginspirasi semua stake holder ASEAN" lanjut Bang Oding.

Bang Oding juga menghimbau untuk memperhatikan betul sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah disampaikan dalam peringatan ke-50 Tahun ASEAN, agar semua pihak mau dan bijak mengambil pelajaran dari kasus Brexit, dimana ASEAN harus bisa dirasakan manfaatnya oleh penduduk warga bangsa di kawasan Asia Tenggara.

*******8888*******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun