Mohon tunggu...
Novita Maria
Novita Maria Mohon Tunggu... Penulis lepas -

infodanproduk.com http://gudanginfodanproduk.blogspot.co.id/ Email : novitamariagassner@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Student Job Indonesia Dukung Mendiknas Usung 19tahun Wajib Belajar

6 Desember 2015   19:59 Diperbarui: 6 Desember 2015   19:59 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hadapan anak buahnya, Hirohito bertanya , "Masih adakah guru-guru di Jepang untuk melaksanakan reformasi total pendidikan dan membangun Jepang yang baru?" Ketika didapatinya jawaban bahwa masih banyak guru-guru tersebar di Jepang, Hirohito akhirnya memutuskan, "Meneruskan peperangan hanya akan menambah kesengsaraan rakyat Jepang, kondisi negara tidak akan mampu untuk bertahan cukup lama dan kemampuan mempertahankan persisir pantai saja sudah diragukan. Sangat sulit melihat tentara yang setia dilucuti.., tetapi saatnya untuk menanggung apa yang tidak tertanggungkan. Saya menyetujui proposal untuk menerima proklamasi Sekutu (Potsdam) yang garis besarnya ada di menteri luar negeri" (sumber wikipedia)  ¤

30 tahun kemudian, apa yang dipikirkan oleh Hirohito menjadi kenyataan. 1945 Jepang menyerah kalah namun, di tahun 1970 Jepang sudah bisa memainkan peran sentral perdagangan dunia. Jepang tampil menjadi salah satu eksportir otomotif, elektronik dan tekhnologi. Melalui dunia pendidikan, guru-guru memegang peranan sentral dalam kemajuan Jepang pasca kalah perang di PD II. Jepang hancur lebur dan Jepang bangkit di masa Hirohito. Baik Jepang di Asia maupun sekutunya, German di Eropa, kedua negeri yang berbarengan mengalami kehancuran sehancur hancurnya tersebut kini malah menjadi deretan terdepan negera maju dunia. Tentu saja, yang menjadi ujung tombak keduanya adalah pembangunan sumber daya manusia melalui dunia pendidikan!

¤

Mengapresiasi reformasi pendidikan yang telah berlangsung di German dan Jepang, melecut Studen Job Indonesia untuk turut serta membangun dunia pendidikan nasional. Menurut data BPS 2015 angka pekerja Indonesia masih didominasi lulusan SD 54,6 juta orang dan SMP 21,5 juta orang. Bagaimanapun, majunya dunia pendidikan menjadi syarat paling utama dalam membawa bangsa Indonesia ke depan. Itulah sebabnya, Mendiknas Anis Baswedan berusaha mencanangkan WAJAR (wajib belajar) 12 tahun diseluruh pelosok Indonesia. Peranan WAJAR bukan hanya sebatas negara mampu memberikan pendidikan bagi anak didik semata tetapi, WAJAR harus bisa menutupi kekurangan tenaga guru handal di seluruh Indonesia. Sekaligus, WAJAR juga harus berhasil mengangkat kesejahteraan guru-guru, terutama tenaga pendidik honorer yang belum diangkat menjadi PNS. Bagaimanapun, kemajuan anak didik ada pada tenaga pendidiknya itu sendiri. Bila guru-guru masih pusing memikirkan nasibnya sendiri, bagaimana bisa mereka memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak didik? Disamping personil, tak kalah pentingnya adalah WAJAR bisa menjadi jembatan atas pemenuhan prasarana dan sarana pendidikan yang merata dan maju.

¤

Memang membutuhkan upaya yang tidak sedikit agar terjadi pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia. Semua stakeholders baik Pemerintah, DPR RI atau juga segenap rakyat haruslah bersinergi. Anggaran harus disiapkan dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Operator WAJAR juga harus bisa menjalin kerjasama dengan banyak kalangan, khususnya universitas dalam dan luar negeri, NGO dalam dan luar negeri yang bergerak dalam misi yang sama, agar tercipta basis-basis penempatan beasiswa bagi anak didik yang lulus WAJAR berkatagorie terbaik. Singkatnya, Wajar adalah program yang mewajibkan peranan pemerintah dan segenap elemen masyarakat untuk menyekolahkan gratis setiap putera puteri Indonesia mulai dari usia 7 tahun sampai 19 tahun.

¤

Ada harapan besar yang harus diemban generasi berikut, sebagaimana yang disampaikan oleh Annisa Purbandari, Co_Founder @idstudentjob beberapa waktu lalu (22 Nov 2015) dalam pertemuan dengan kalangan muda Netizen Ibukota pemerhati dunia pendidikan, "WAJAR 12 tahun dari usia 7th hingga 19th akan membawa gerbong generasi penerus siap menuju masyarakat global. Kedepan, tidak saja setiap individu peserta WAJAR hanya bermanfaat bagi diri dan keluarganya, tetapi putera puteri Indonesia hasil WAJAR seharusnya bisa bermanfaat bagi masyarakat internasional dalam berbagai bidang. Sebagai salah satu negara besar di Asia Pasifik, saat ini sebenarnya dunia tengah menunggu peranan dominan putera puteri Indonesia"

¤

****** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun