Mohon tunggu...
Novita Maria
Novita Maria Mohon Tunggu... Penulis lepas -

infodanproduk.com http://gudanginfodanproduk.blogspot.co.id/ Email : novitamariagassner@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) ala ISIS

29 Juni 2015   21:09 Diperbarui: 29 Juni 2015   21:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

¤ Bertaruh nyawa ditengah hujan rudal musuh yang mengincar kematian, bagi ISIS adalah hal biasa yang ditemui sehari-hari. Sebaliknya, Amerika dan sekutunya malah sering dibuat pusing tujuh keliling oleh gerakan militer ISIS. Sama halnya dengan gempuran Suriah berikut Rusia sekutunya, juga tidak pernah bisa menyurutkan nyali Jihadis-jihadis ISIS. Boleh percaya boleh tidak, cukup satu orang pejuang asal Indonesia bikin aksi, sudah bisa membuat para Komandan ISIS kebakaran jenggot.

¤

Sebagaimana yang dilansir DailyMail (23/6/15) mengutip keterangan aktivis Sound & Picture yang kerap merekam kejadian-kejadian di wilayah yang terisolasi perang, seorang Jihadis ISIS asal Indonesia telah dipenggal kepalanya karena membawa dan menyebarkan virus HIV melalui pendonoran darah di Rumah Sakit yang dikuasai ISIS. Jihadis Indonesia tersebut, sebenarnya telah mengetahui dirinya terjangkit HIV sejak sebelum bergabung dengan ISIS, September 2014. Darah terinfeksi HIV akhirnya ditransfusikan keseorang Jihadis ISIS asal Mesir yang terluka di wilayah Shaddadi Propinsi Hasalea, Suriah. Sang Jihadis Mesir serta merta tertular darah donor. Insiden itu menyebabkan para Komandan ISIS mengeluarkan perintah pemeriksaan AIDS menyeluruh.

¤

Alhasil, seorang remaja putri (15 th) suku Yazidy terungkap menjadi pembawa virus HIV karena terjangkit melalui perkosaan demi perkosaan yang dialaminya. Pemerkosaan berulangkali terhadap gadis Yazidy itu banyak dilakukan pejuang dan Komandan ISIS. Setelah dua Jihadis ISIS asal Saudi dan satu Komandan ISIS terbukti telah tertular, pemeriksaan HIV/AIDS terhadap keseluruhan personel akhirnya dihentikan.

¤

Para Jihadis ISIS, Islamic State Iraq dan Suriah punya cara tersendiri dalam membereskan epidemi HIV/AIDS di wilayahnya. Menanggulangi AIDS ala' ISIS tentu saja sangat jauh berbeda dengan prosedur kerja KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional) Indonesia. KPAN Indonesia mengenal penanggulangan, perawatan dan cegah tangkal penyebaran HIV/AIDS melalui berbagai pendekatan ilmiah termasuk menggelar PERNAS AIDS V. Sedangkan ISIS mengedepankan penanggulangan HIV/AIDS dengan cara pemenggalan kepala personel terinfeksi demi untuk, mencegah penyebaran yang lebih luas.

¤

Bila diteruskan hasil akhir pemeriksaan diwilayah tersebut dikhawatirkan, bila ternyata angka personel Jihadis yang tertular lebih banyak/kuat daripada yang tidak. Walhasil, personel yang positip tertular HIV/AIDS takkan sudi kepalanya dipenggal. Sebaliknya, bukan mustahil mereka malah berbalik memenggal Jihadis yang sehat atau yang tidak/belum terbukti terjangkit HIV bila, Jihadis sehat jumlahnya lebih sedikit/lebih lemah. Mengingat fakta medis : Seseorang baru diketahui mengidap virus HIV setelah virus terinkubasi (mengendap) lebih dulu selama 3 bulan pada tubuh tertular. Menjadi rumit, sebab Jihadis-jihadis yang baru sebulan dua bulan terakhir melakukan kontak seksual tidak akan terdeteksi HIV, apalagi yang baru seminggu lalu. Hari ini tidak terdeteksi, bukan berarti sebulan lagi hasil test akan tetap sama negatip. Bisa saja hari ini hasil test negatip, seminggu lagi melakukan test ulang hasilnya malah positip.

¤

Belum diketahui, mengapa Jihadis asal Indonesia itu bersengaja mendonorkan darahnya yang sudah terkontaminasi HIV/AIDS. Apakah karena ketidaktahuannya bahwa, PENULARAN AIDS HANYA BISA terjadi melalui 7 CARA ;

  1. Transfusi darah terinfeksi
  2. Pecangkokan organ terinfeksi
  3. Jarum suntik bekas pakai terinfeksi
  4. Minum Air Susu Ibu terinfeksi
  5. Janin bayi Ibu terinfeksi
  6. Senggama dengan orang terinfeksi
  7. Seks Oral (mulut merangsang kelamin) pengidap HIV/AIDS

Ataukah..., memang karena ada masalah internal yang membuat Jihadis asal Indonesia itu mendendam dan akhirnya menyebarkan infeksi HIV dikalangan pejuang ISIS. Para Komandan ISIS jelas mengetahui persis, hanya ada 7 CARA INFEKSI HIV sebagaimana tersebut diatas! Bukan karena, adanya Nyamuk pembawa virus HIV penyebab AIDS, sebagaimana Nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus DENGUE penyebab demam berdarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun