Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Malaria Meluas di Wilayah Iklim Tropis

23 Mei 2023   06:05 Diperbarui: 23 Mei 2023   11:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan pribadi via Canva

Oleh : Novita Ekawati 

Malaria di Provinsi Kalimantan Timur per bulan April lalu 2023 menembus angka 1000 kasus. Hampir seluruh Kabupaten/Kota terdapat kasus positif malaria, tetapi 4 wilayah tercatat sebagai penyumbang tertinggi. Kasus tertinggi terjadi di Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser.

Peta endemisitas malaria 2022 di Indonesia sebagian besar berada di wilayah timur, Papua, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Timur. Kementerian Kesehatan RI melaporkan sebagian wilayah perbatasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, termasuk kawasan berstatus endemis tinggi kasus malaria di Indonesia.

Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur, termasuk kawasan yang berkontribusi pada angka kasus malaria nasional, sebanyak 1.228 kasus pada tahun 2022. Kasus malaria di Penajam Paser Utara memiliki angka Annual Parasite Incidence (API) atau angka infeksi sebesar 7,6 dari batas aman kurang dari 1, sehingga dikategorikan sebagai endemis tinggi malaria.

Penyebaran Malaria 

Penyakit  malaria merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah besar bagi dunia. Terutama di negara berkembang pada Kawasan tropis dan sub tropis. Indonesia merupakan salah satu negara di wilayah Asia Tenggara dengan beban kasus malaria yang tinggi.

Penyebaran malaria sangat riskan terjadi di wilayah sekitar hutan atau bebatasan dengan hutan. Untuk itu perlu pengendalian lingkungan secara ketat agar nyamuk penyebab malaria tidak cepat berkembang biak. Pekerja di pertambangan, perkebunan dan loging harus mendapat pemantauan serius Dinas Kesehatan setempat, dikarenakan kalangan mereka ini diklaim cukup rentan terserang malaria.

Gejala yang umum terjadi adalah seseorang akan merasakan demam, sakit kepala, mual, dan muntah, terutama setelah aktivitas menginap di hutan atau daerah endemis. Sehingga perlu untuk bersegera memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Penanggulangan Malaria 

Beberapa langkah pertama untuk pencegahan gigitan nyamuk malaria pada pukul 06.00 pagi hingga 06.00 sore, di antaranya : tidur menggunakan kelambu, olesi tubuh dengan obat anti nyamuk, pasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi, jauhkan kandang ternak dari tempat tinggal. Apabila keluar rumah pada malam hari, diimbau agar memakai celana panjang, baju tangan panjang dan sarung. Menyemprot ruangan dengan obat anti nyamuk atau pakai obat nyamuk bakar.

Selain itu diperlukan program eliminasi malaria dari pemerintah untuk menghadapi tantangan besar dimana penyakit malaria sangat bervariasi antar wilayah wilayah Indonesia terutama di wilayah yang termasuk dalam endemisitas tinggi.

Malaria merupakan masalah yang kompleks sehingga eliminasi malaria harus dilaksanakan secara terpadu oleh semua komponen terkait dan menjadi bagian integral dari pembangunan nasional terkhusus di Kalimantan Timur yang akan menjadi ibukota negara.

Implementasi program eliminasi memerlukan regulasi yang mengikat untuk melibatkan lintas program dan lintas sektor, berkaitan dengan regulasi percepatan eliminasi malaria Provinsi Kalimantan Timur.

Islam Menjamin Kesehatan Rakyat

Islam memiliki aturan yang sempurna, termasuk bagaimana seharusnya negara menjamin kesehatan dan kesembuhan dari rakyat-rakyatnya. Dimana peran negara sangat penting dalam memutus mata rantai wabah dan mempercepat penyembuhan para penderita, serta memberikan fasilitas kesehatan terbaik dan gratis sebagai bentuk pelayanan negara terhadap rakyat.

Malaria dan Demam Berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, dan penyebarannya pun bisa cepat melalui nyamuk tersebut. Negara akan memisahkan orang sehat dari yang sakit (karantina). Negara akan memberlakukan kebijakan karantina pada wilayah terjadinya wabah atau menutup jalur keluar-masuk wilayah wabah untuk meminimalisir jumlah penderita dan mencegah yang sehat agar tidak terjangkiti.

Negara juga harus siap menjamin semua kebutuhan pokok rakyat yang berada dalam wilayah eliminasi dan karantina tersebut karena mereka tidak bisa keluar bekerja untuk sementara waktu. Dengan kebijakan karantina wilayah ini, orang-orang di wilayah yang sehat tetap dapat melakukan aktivitas sosial dan ekonomi sehingga kondisi ekonomi negara tetap stabil dan berjalan baik.

Penyebaran malaria yang sangat riskan terjadi di wilayah sekitar hutan atau bebatasan dengan hutan, maka faktor resiko pada para pekerja perkebunan dan tambang juga harus dicegah seminimal mungkin, dengan memperhatikan pengelolaan sumber daya alam hutan yang tidak merusak ekosistem secara massif. Dan pengelolaan sepenuhnya dilakukan oleh negara Islam, yang hasilnya kelak digunakan untuk kepentingan rakyat.

Negara adalah pihak yang bertanggung jawab langsung dan penuh terhadap pelaksanaan penanganan wabah. Ia berperan sentral yang tidak tergantikan oleh pihak mana pun; menjamin ketersediaan fasilitas kesehatan memadai, dana yang mencukupi, laboratorium diagnostik, SDM kesehatan, lembaga riset, serta industri alat kedokteran dan farmasi.

Kaum muslim harusnya sadar dan kembali pada Islam. Islam telah begitu sempurna mengatur kehidupan ini dan mampu diterapkan dimanapun dan sampai kapanpun. Islam juga akan memberikan kebaikan dan rahmat bagi negara dan rakyat yang menerapkan Islam secara kaffah.

Sebagaimana frman Allah Taala,

( )

"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa." (QS Al-An'am: 153)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun