Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar adalah Tempat yang Rawan Penipuan

7 September 2020   06:16 Diperbarui: 7 September 2020   06:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Novita Ekawati

Semua orang pasti akan melakukan transaksi dimanapun ia berkesempatan untuk bermuamalah. Dan pasar adalah tempat yang paling sering dikunjungi orang untuk melakukan transaksi. Dimana setiap orang bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan pergi ke pasar atau ke warung-warung.

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di Pasar-Pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu maha Melihat." (QS. Al-Furqan ayat 20)

Namun dalam sebuah hadist lain kita menemukan,

"Negeri (tempat) yang paling dicintai Allah adalah pada Masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah Pasar-pasarnya." (HR. Muslim)

Apa yang kemudian membuat Allah membenci pasar? Hal ini dikarenakan di pasar-pasar sering ditemukan penipuan, kecurangan, janji palsu, riba, dan hal lainnya yang melanggar syariat Allah.

Namun bukan berarti hal ini membuat kaum muslimin meninggalkan pasar. Rasulullah Saw banyak melakukan aktivitas perdagangannya di pasar, namun beliau saw mencontohkan bagaimana transaksi yang benar agar Allah mencintai hal tersebut dan meridhainya.

Sebagaimana seorang sahabat Rasulullah Saw pernah saat itu bertanya,

"Wahai Rasulullah, mata pencaharian apa yang paling baik?" Rasulullah saw bersabda, "Adalah pekerjaannya seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap Jual Beli yang mabrur (diberkahi)." (HR. Ahmad)

Seperti apakah Rasulullah Saw berdagang?

1 Berniat karena Allah Ta'ala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun