Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar adalah Tempat yang Rawan Penipuan

7 September 2020   06:16 Diperbarui: 7 September 2020   06:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Berniat karena Allah Ta'ala akan mempermudah perdagangan yang kita lakukan serta dipenuhi keberkahan. Jika niat berdagang hanya karena untuk mendapatkan keuntungan materi semata atau menumpuk kekayaan dan harta, maka bisa menghantarkan pada kecurangan yang akan melanggar perintah Allah Ta'ala.

2 Jujur dalam bertransaksi.

"Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi ini dengan membuat kerusakan." (QS. AsySyu'araa: 181-183)

Kejujuran dalam berdagang sangat diperlukan untuk memupuk kepercayaan orang yang membeli (konsumen). Selain itu keberkahan yang akan Allah berikan pun juga akan bertambah di saat pedagang mau menjelaskan kelebihan ataupun kekurangan barang dagangannya, tanpa menipu dengan menukar barang yang baik dengan yang buruk, mengurangi timbangan atau melebihkannya, mencampur yang basah dengan yang kering atau sebaliknya.

Maka sikap jujur adalah hal utama dalam berdagang. Sebagaimana Rasulullah Saw mendapatkan gelar "al Amin" (seseorang yang dapat dipercaya), karena dikenal kejujurannya dalam berkata maupun berbuat.

3 Menjual yang terbaik.

Menjual barang yang berkwalitas bagus adalah keutamaan yang lain dalam berdagang. Rasulullah Saw mengajarkan untuk menjual barang yang berkualitas dan tidak cacat, sebab hal itu akan merugikan pembeli dan itu berdosa.

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu 'anhu, beliau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan. (HR. Ibn Majah)

4 Mengambil keuntungan yang sewajarnya.

"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat ." (QS. Asy-Syuraa: 20)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun