Rasulullah Saw mengajarkan untuk mengambil keuntungan sewajarnya. Bahkan ditanyai oleh pembeli tentang modalnya, beliau Saw, akan memberitahukan sejujur-jujurnya. Hal ini karena tujuan Rasulullah Saw berdagang bukanlah mengejar keuntungan duniawi saja. Tapi juga mencari keberkahan dari Allah SWT.
5 Tidak memberikan janji palsu.
Diriwayatkan dari 'Abdurrahman bin Syibel bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Para pedagang adalah tukang maksiat". Diantara para sahabat ada yang bertanya: "Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?". Rasulullah menjawab: "Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu". (HR. Ahmad)
Seringkali kita menemukan pedagang yang menyampaikan jaminan barangnya dengan begitu yakin, sampai-sampai memberikan janji palsu atau sumpah palsu. Maka berhati-hatilah saat mengklaim barang dagangannya, jangan sampai menghantarkan kedustaan atau sumpah palsu.
6 Tidak menimbun barang.
"Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa." (HR. Muslim)
Menimbun barang merupakan keadaan dimana seseorang membeli barang dengan stok sangat banyak dari pasar, lalu menyimpannya dalam kurun waktu lama dan menjual barang tersebut dengan harga sangat mahal. Hal ini merupakan perbuatan dzalim.
7 Tidak menjelek-jelekan dagangan orang lain.
"Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain" (HR. Muttafaq Alaih)
Meski barang dagangan yang dijual sama, Islam tidak mengajarkan untuk saling menjatuhkan satu sama lain dengan menjelek-jelekan barang dagangan orang lain. Berjalanlah sesuai syariatNya.
---------------