Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar adalah Tempat yang Rawan Penipuan

7 September 2020   06:16 Diperbarui: 7 September 2020   06:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasulullah Saw mengajarkan untuk mengambil keuntungan sewajarnya. Bahkan ditanyai oleh pembeli tentang modalnya, beliau Saw, akan memberitahukan sejujur-jujurnya. Hal ini karena tujuan Rasulullah Saw berdagang bukanlah mengejar keuntungan duniawi saja. Tapi juga mencari keberkahan dari Allah SWT.

5 Tidak memberikan janji palsu.

Diriwayatkan dari 'Abdurrahman bin Syibel bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Para pedagang adalah tukang maksiat". Diantara para sahabat ada yang bertanya: "Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?". Rasulullah menjawab: "Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu". (HR. Ahmad)

Seringkali kita menemukan pedagang yang menyampaikan jaminan barangnya dengan begitu yakin, sampai-sampai memberikan janji palsu atau sumpah palsu. Maka berhati-hatilah saat mengklaim barang dagangannya, jangan sampai menghantarkan kedustaan atau sumpah palsu.

6 Tidak menimbun barang.

"Tidaklah seseorang melakukan penimbunan melainkan dia adalah pendosa." (HR. Muslim)

Menimbun barang merupakan keadaan dimana seseorang membeli barang dengan stok sangat banyak dari pasar, lalu menyimpannya dalam kurun waktu lama dan menjual barang tersebut dengan harga sangat mahal. Hal ini merupakan perbuatan dzalim.

7 Tidak menjelek-jelekan dagangan orang lain.

"Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain" (HR. Muttafaq Alaih)

Meski barang dagangan yang dijual sama, Islam tidak mengajarkan untuk saling menjatuhkan satu sama lain dengan menjelek-jelekan barang dagangan orang lain. Berjalanlah sesuai syariatNya.

---------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun