Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belum Terkabulnya Doa, Adakah yang Salah?

26 Juli 2020   09:35 Diperbarui: 26 Juli 2020   12:14 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3️⃣. Mengonsumsi barang haram seperti narkoba, alkohol, hewan-hewan yang diharamkan,dll. Serta makan makanan, minuman, pakaian, yang di dapat dari hasil usaha yang diharamkan.

4️⃣. Tergesa-gesa dalam berdoa. Berharap segera doa dikabulkan, namun saat doa tidak dikabulkan, doa dilupakan.

5️⃣. Berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa, dipenuhi kedengkian dan hawa nafsu.

6️⃣. Tidak khusyu' dalam berdoa atau tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa. Tidak meyakini doa akan dikabulkan oleh Allah swt.

7️⃣. Menyekutukan Allah,

Masih berharap pada manusia atau pada mahluk Allah agar terkabulnya doa atau harapan.

8️⃣. Sedikit bersyukur,

Selalu mengeluh atas nikmat-nikmat Allah yang sudah diterima, sehingga tidak dapat melihat lagi bentuk pengabulan doa yang sebenarnya sudah Allah berikan.

9️⃣. Hati yang kotor dan berdebu. Banyaknya dosa, hawa nafsu yang menguasai, penyakit hati seperti sombong, riya, hasad, dengki, dlsb. membuat terhalangnya doa.

🔟. Tidak mau berbagi atau empati pada sesama. Pelit dalam harta, tenaga, maupun fikiran untuk membantu orang lain dan mahluk Allah lainnya. Termasuk tidak mau menolong kemuliaan agama Allah..

Bersungguh-sungguh dalam doa dan pengharapan yang tinggi hanya kepada Allah, serta terus memperbaiki diri dari segala hal yang dapat menghalangi terkabulnya doa, semoga Allah mengijabah setiap doa yang dipanjatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun