Kadangkala dalam masyarakat kita menemukan fakta beragam orang dengan berbagai karakter dan perbuatannya. Ada orang-orang yang berbuat baik membantu orang lain, meski dirinya perlu dibantu juga saat itu.Â
Ada juga orang yang dengan tega mengambil hak orang lain secara paksa dan dzalim, padahal bukan miliknya. Ada juga orang-orang yang demi kaya, melakukan apa saja, ga peduli halal maupun haram caranya.
Jika melihat fakta-fakta di atas, maka akan muncul pertanyaan. "Darimana kita bisa mengukur dan tau suatu perbuatan itu baik atau buruk, tercela atau terpuji?"
Maka standar nilai yang menjadi acuan bukan lagi berasal dari manusia, melainkan dari Sang Pencipta Kehidupan Allah SWT.
Hal ini dikarenakan jika standar yang digunakan berasal dari manusia, sifatnya relatif. Setiap orang pasti akan berbeda pandangan dan takkan pernah sama, dikarenakan manusia memiliki sifat terbatas dan lemah.Â
Baca juga :Ini 3 Perbuatan Baik yang Wajib Kita Kerjakan agar Bahagia Dunia Akhirat
Sedangkan Allah al Mudabbir, memiliki sifat Maha Sempurna dan Maha Kekal. Maka sudah bisa dipastikan hukum dan nilai yang bersandar pada Sang Pencipta tidak akan pernah salah, selamanya.
------------
Hal apa saja nilai yang menjadi standar suatu tujuan perbuatan? Agar perbuatan yang dilakukan tidak menjadi sia-sia.
Diantaranya adalah :
1 Nilai materi (Qimah al madiyyah),