Mohon tunggu...
Novita Dewi
Novita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang manusia yang mudah bosan dengan sesuatu. Kadang suka membaca, kadang suka menonton, kadang suka olahraga, kadang suka bernyanyi, tetapi lebih sering merasa malas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buat Media Pembelajaran Sendiri, Mahasiswa KKN UPI Cibiru Dampingi Siswa Kelas 2 Belajar Matematika

1 Agustus 2022   23:32 Diperbarui: 1 Agustus 2022   23:42 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pendampingan belajar matematika menggunakan media pembelajaran (dok.pribadi @novitadewi)

Terhitung sejak tanggal 11 Juli 2022 lalu, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2019 secara resmi mulai melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM . KKN tersebut merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dengan kurikulum atau dengan kata lain merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa.

Novita Dewi, salah seorang mahasiswi PGSD UPI Kampus Cibiru memutuskan untuk mengabdikan dirinya secara mandiri di desanya sendiri, yaitu Desa Kondangjaya, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang-Banten. Sesuai dengan tema khusus yang didapatkannya, yaitu "Kelembagaan dan pelaksanaan program pendidikan di SD sederajat", maka program KKN yang ia jalankan difokuskan pada salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah desa tersebut, yaitu SDN Kondangjaya 2.

Di antara beberapa program KKN yang ia rencanakan, salah satu program unggulannya adalah program pendampingan belajar matematika bagi siswa Sekolah Dasar kelas 2. Menurutnya, matematika merupakan salah satu ilmu penting yang akan selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan pondasi untuk mengajarkan ilmu-ilmu perhitungan tersebut berada pada kurikulum kelas 2 SD.

Pada pelaksanaannya, program pendampingan belajar Matematika yang dijalankan oleh Mahasiswi tersebut dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan 3 materi yang berbeda pula, yaitu materi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Secara sadar, Mahasiswa UPI tersebut menyadari bahwa dari tiga materi yang akan dirinya sampaikan, materi perkalian merupakan materi yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Oleh sebab itu, maka ia memutuskan untuk membuat media pembelajaran sendiri, yang ia sebut dengan nama "Papan Pintar Perkalian".

Media Papan pintar perkalian yang telah selesai dibuat (dok.pribadi @novitadewi)
Media Papan pintar perkalian yang telah selesai dibuat (dok.pribadi @novitadewi)

Papan Pintar Perkalian tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dan alat sebagai berikut:

  • Satu lembar styrofoam berwarna
  • 11 gelas plastik minuman bekas
  • 11 lembar kertas lipat/origami berbeda warna
  • Kardus
  • Kertas karton
  • Paku kecil/jarum
  • Double tip
  • Penggaris
  • Spidol
  • Gunting, dan 
  • Stik es krim

Banyaknya elemen-elemen yang harus diukur, digunting dan ditempel, membuat  proses pembuatan media papan pintar perkalian memakan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, dengan semangat dan harapan besar bahwa siswa kelas 2 akan mampu memahami konsep perkalian dengan mudah, maka pembuatan media pembelajaran tersebut berhasil diselesaikan.

Proses pembuatan media Papan pintar perkalian (dok.pribadi @novitadewi) 
Proses pembuatan media Papan pintar perkalian (dok.pribadi @novitadewi) 

Lantas, bagaimanakah hasilnya? Tentu saja, seperti kata pepatah bahwa sejatinya hasil tidak akan mengkhianati proses. Sesuai harapan, pada saat pendampingan belajar perkalian dilakukan, siswa kelas 2 SDN Kondangjaya 2 terlihat sangat penasaran dan antusias untuk mencoba menggunakan media pembelajaran tersebut secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun