Mohon tunggu...
novita mustikaningrum
novita mustikaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Ilmu Sosial dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Pengamatan Lapangan dalam Peningkatan Pemahaman Materi Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas 10

18 Desember 2022   10:39 Diperbarui: 18 Desember 2022   15:29 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengingat saat ini semester ganjil hampir berakhir, maka saya ambil sebagai contoh adalah hasil observasi materi ekonomi kelas 10 akhir semester ganjil  kurikulum merdeka, yaitu  Pasar, Permintaan dan Penawaran. Untuk memahamkan antara hubungan harga, jumlah permintaan, dan penawaran , fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok pada momen-momen tertentu, saya memberikan metode pembelajaran berbasis proyek, untuk siswa kelas 10-7, SMA Negeri 1 Surabaya.

  Saya minta mereka membentuk kelompok, dan mengamati pasar tradisional di dekat tempat tinggal mereka. Sebelumnya, saya meminta mereka melihat sumber dari internet harga beberapa kebutuhan pokok, saya beri batasan harga sembako, lalu mereka saya minta terjun ke pasar tradisional, membandingkan harga sembako secara realita dengan yang mereka dapatkan informasi di internet. 

Saya juga meminta mereka mewawancarai pedagang, pemasok atau pembeli yang mereka temui di pasar tersebut, tentang jumlah permintaan atau banyaknya barang-barang yang di beli konsumen di pasar tersebut serta jumlah barang yang ditawarkan pedagang di sana pada tingkat harga tertentu. Artinya, saat harga barang tersebut mahal atau naik, bagaimana jumlah minat pembeli untuk membeli barang tersebut, bagaimana minat pedagang dalam menyediakan jumlah barang tersebut saat harga naik atau turun.

Bagaimana solusi yang dilakukan pedagang dalam mengatasi harga barang yang meroket akibat kelangkaan ketersediaan barang, dan beberapa pertanyaan lain.

Lalu hasil pengamatan tersebut saya minta untuk didiskusikan bersama kelompoknya, lalu saya minta mereka membuat video pendek saat kunjungan ke pasar dan wawancara pedagang menjadi sebuah film, yang proses editingnya sesuai kreasi mereka pribadi, lalu hasil dari video pengamatan tersebut diunggah ke sosial media serta hasil diskusi pemikiran kelompok di presentasikan untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain.

Hasilnya, kecepatan mereka dalam memahami konsep hubungan harga, permintaan dan penawaran sangat memuaskan, mereka mampu menyimpulkan dengan tepat , bahkan mengemukakan ide-ide serta solusi dalam permasalahan yang ditemukan di lapangan, yang lebih menarik lagi mereka demikian antusias dalam membuat video, karena merangsang kreativitas mereka, dimana disinilah kelebihan generasi Z, mereka sangat paham teknologi, dekat dan senang dengan teknologi melebihi kita yang berada pada generasi sebelum mereka, hasil kreativitas mereka dalam membuat editing video tampak dalam keceriaan siswa dalam memamerkan karya kreativitas mereka.

 Pemahaman akan materi dari hasil metode pembelajaran berbasis proyek dengan pengamatan langsung tersebut, jauh lebih lama mereka ingat, karena pengalaman yang melekat dalam benak mereka ketika melakukan pengamatan, terjun sendiri, dan melatih kemandirian mereka dalam belajar, lebih berkesan bagi mereka, para peserta didik, dan hasil evaluasi atau tes tertulisnya sangat jauh lebih baik daripada sekedar menghafalkan konsep.

          Dari hasil pengamatan tersebut, dapat kita simpulkan, bahwa guru perlu kreatif dalam memberikan metode pengajaran. Guru sebaiknya tidak berpegang pada zona nyaman mengajar dengan cara yg sama yang sudah dilakukan bertahun-tahun.

         Terutama di kurikulum merdeka ini, dengan siswa sebagai pusat pembelajaran, mereka bukan hanya sebagai obyek  namun juga subyek dalam kegiatan belajar, sehingga perlu pengajarnya yang merubah cara disesuaikan dengan minat, karakter dan cara belajar efektif siswa yang tentu memiliki keunikan caranya sendiri, untuk itu sebelum melakukan pembelajaran dapat dilakukan survey kepada peserta didik tentang metode belajar yang pas bagi mereka agar materi yang disampaikan dapat terserap optimal.

           Selain itu penting juga bagi guru untuk memahami perkembangan teknologi, karena pembelajaran berbasis teknologi dirasa menarik minat belajar bagi generasi z ini. 

          Memang benar teknologi adalah suatu alat bantu, peran guru tidak serta merta bisa diganti dengan teknologi, namun guru yang tidak mau mengikuti perubahan seperti penguasaan teknologi itu sendiri, akan tergantikan oleh mereka yang mampu mengikuti perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun