Mohon tunggu...
Novita candradini
Novita candradini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi tantangan belajar online: tips psikologis untuk orang tua dan anak

22 November 2024   08:30 Diperbarui: 22 November 2024   09:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belajar daring, meskipun fleksibel, menghadirkan tantangan psikologis bagi orang tua dan anak. Artikel ini membahas kesulitan-kesulitan tersebut dan menawarkan solusi praktis untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

 

Tantangan Belajar Daring:

 

Baik orang tua maupun anak menghadapi tekanan psikologis dalam sistem belajar daring:

 

Anak:

 

- Fokus dan konsentrasi: Lingkungan rumah yang ramai dan berbagai distraksi (gadget, keluarga) menghambat kemampuan berkonsentrasi.

- Isolasi sosial: Kurangnya interaksi tatap muka menyebabkan kesepian dan dampak negatif pada motivasi dan kesejahteraan emosional.

- Kecemasan dan stres: Tekanan akademik, kurangnya interaksi sosial, dan ketidakpastian memicu kecemasan dan stres.

- Motivasi menurun: Tanpa pengawasan langsung guru, beberapa anak kehilangan motivasi belajar.

 

Orang Tua:

 

- Peran ganda: Orang tua berperan sebagai guru, fasilitator, dan pendukung emosional, menyebabkan kelelahan dan stres.

- Manajemen waktu: Menyeimbangkan pekerjaan, rumah tangga, dan dukungan belajar anak sangat menantang.

- Konflik dengan anak: Perbedaan pendapat tentang metode belajar, disiplin, dan teknologi dapat menimbulkan konflik.

- Dukungan sosial terbatas: Orang tua merasa terisolasi dan kekurangan dukungan dari komunitas.

 

Solusi Praktis:

 

Untuk Orang Tua:

 

- Buat jadwal belajar terstruktur: Buat jadwal belajar yang konsisten dan sediakan ruang belajar yang tenang.

- Berikan dukungan emosional: Dengarkan dan pahami perasaan anak.

- Komunikasi yang efektif: Komunikasikan harapan dan aturan dengan jelas, libatkan anak dalam pembuatan aturan.

- Jaga keseimbangan: Berikan waktu untuk bermain dan bersosialisasi, jangan hanya fokus pada akademis.

- Cari dukungan: Bergabunglah dengan komunitas orang tua atau cari dukungan sosial lainnya.

 

Untuk Anak:

 

- Siapkan ruang belajar nyaman: Sediakan ruang belajar yang tenang dan bebas gangguan.

- Kelola waktu dengan baik: Buat dan patuhi jadwal belajar.

- Istirahat cukup: Istirahat yang cukup penting untuk fokus dan konsentrasi.

- Tetap terhubung dengan teman: Berkomunikasi dengan teman melalui video call atau media sosial.

- Minta bantuan jika dibutuhkan: Jangan ragu untuk meminta bantuan orangtua, guru, atau konselor.

 

Kesimpulan:

 

Belajar daring menghadirkan tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, orang tua dan anak dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, efektif, dan mengurangi stres. Komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan struktur yang jelas merupakan kunci keberhasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun