Mohon tunggu...
Novita NurAnisa
Novita NurAnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Novita Nur Anisa Mahasiswi aktif semester 3 prodi Hubungan Internasional di salah satu kampus swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya merupakan seseorang yang memiliki tekad tinggi untuk meraih cita-cita dan keinginan saya, orang tuda, keluarga dan teman dekat merupakan tokoh dibalik proses saya untuk mencapai cita-cita dan keinginan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Neo-Liberalisme: Studi Kasus Devaluasi Yuan dan Kinerja Ekspor Tiongkok Tahun 2015-2016

8 November 2022   16:19 Diperbarui: 17 November 2022   10:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan ekonomi tahun 2015-2016 mengalami pelambatan yang cukup signifikan sejak adanya krisis keuangan global. Langkah yang di ambil Tiongkok untuk memeperbaiki perekonomiannya dengan cara melakukan devaluasi mata uangnya yaitu yuan. Di sisi lain, Tiongkok tidak melihat bahwa hal yang dilakukan tersebut dapat berakibat atau berdampak besar juga oleh negara lain. Salah satu yang merasakan dampak besarnya yaitu Indonesia, maka studi kasus tersebut sangat berkaitan dengan teori neo-liberalisme dengan adanya negara Tiongkok memberikan pengeluaran untuk devaluasi yuan yang sangat penting namun sangat memberikan keuntungan yang cukup besar untuk negaranya. Dampak yang terjadi ini dapat berakibat mengenai transnasional yang membawa berbagai isu yang saling tumpeng tindih.

Dalam kasus tersebut, China mengalami proses pertumbuhan ekonomi yang dinamis karena berbagai sebab, terutama kendala yang dihadapi oleh faktor perkembangan ekonomi global. Maka, hal ini menyebabkan terjadinya pasar saham runtuh, lembaga keuangan runtuh dan ekonomi global jatuh ke dalam resesi. Hal ini juga adanya keterlibatan mengenai organisasi internasional yaitu IMF (International Monetary Fund) yang membantu negara Tiongkok dalam memperbaiki pertumbuhan perekonomiannya yang melemah akhir-akhir tahun ini. Namun, Langkah tersebut hanyalah semata-mata untuk menguntungkan negara nya sendiri guna mencapai sesuatu yang diinginkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun