Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Novita sari

Blog Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian Indonesia

16 Oktober 2022   19:56 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inflasi merupakan salah satu indikator stabilitas perekonomian dan isu perekonomian yang selalu menjadi perhatian penting bagi negara berkembang, khususnya Indonesia . Inflasi merupakan kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Inflasi merupakan salah satu indikator stabilitas perekonomian. 

Jika tingkat inflasi rendah dan stabil akan menjadi stimulator pertumbuhan ekonomi. Setiap kali ada gejolak sosial, politik dan ekonomi di dalam maupun di luar negeri masyarakat selalu mengaitkan dengan masalah inflasi. Menurut pandangan monetaris penyebab utama inflasi adalah kelebihan penawaran uang dibandingkan yang diminta oleh masyarakat. Menurut Bank Indonesia (2015), uang beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). 

M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun. 

Golongan non monetaris, yaitu keynesian tidak menyangkal pendapat pandangan monetaris tetapi menambahkan bahwa tanpa ekspansi uang beredar, kelebihan permintaan agregat dapat saja terjadi jika terjadi kenaikan pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor bersih. 

Pengendalian tingkat inflasi atau menjaga kestabilan harga merupakan salah satu masalah utama makroekonomi, disamping beberapa masalah makroekonomi penting lainnya seperti mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mengatasi masalah pengangguran, menjaga keseimbangan neraca pembayaran dan pendistribusian pendapatan yang adil dan merata. Sebagai indikator perekonomian yang sangat penting, fenomena inflasi telah banyak mendapat perhatian para ahli ekonomi. 

Setiap kali ada gejolak sosial, politik dan ekonomi di dalam maupun di luar negeri masyarakat selalu mengaitkan dengan masalah inflasi. Stabilitas ekonomi suatu negara di antaranya tercermin dari adanya stabilitas harga, dalam arti tidak terdapat gejolak harga yang besar yang dapat merugikan masyarakat, baik konsumen maupun produsen yang akan merusak sendi-sendi perekonomian. Pengendalian inflasi sangat penting menjadi salah satu perhatian pemerintah karena beberapa alasan Pertama, inflasi memperburuk distribusi pendapatan (menjadi tidak seimbang). 

Kedua, inflasi menyebabkan berkurangnya tabungan domestik yang merupakan sumber dana investasi bagi negara-negara berkembang. 

Ketiga, inflasi mengakibatkan terjadinya defisit neraca perdagangan serta meningkatkan besarnya utang luar negeri. 

Keempat, inflasi dapat menimbulkan ketidakstabilan politik. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil akan menjadi stimulator bagi pertumbuhan ekonomi. 

Laju inflasi yang terkendali akan menambah keuntungan pengusaha, pertambahan keuntungan akan menggalakkan investasi di masa datang dan pada akhirnya akan mempercepat terciptanya pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya tingkat inflasi yang tinggi akan berdampak negatif pada perekonomian yang selanjutnya dapat mengganggu kestabilan sosial dan politik. 

Dampak negatif pada perekonomian diantaranya mengurangi kegairahan penanam modal, tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi, memperburuk distribusi pendapatan dan mengurangi daya beli masyarakat. 

Oleh karena itu perlu diupayakan jangan sampai penyakit ekonomi itu menjadi penghambat jalannya roda pembangunan. Inflasi yang terkendali akan menciptakan kestabilan sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian, walaupun kadang-kadang terjadi trade off antara pengendalian inflasi dengan beberapa variabel ekonomi lainnya seperti pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. 

Pertumbuhan ekonomi dari beberapa tahun tersebut mengalami naik turun dan salah satu yang mempengaruhinya adalah permintaan aggregate. Permintaan aggregate sendiri dipengaruhi oleh harga sesuai dengan hukum permintaan dimana,jika harga naik maka permintaan turun. 

Menurut teori keynesian, yang dipelopori oleh J.M Keynes, Keynes "menyatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional dan kesempatan kerja terutama ditentukan oleh permintaan agregate. Kaum Keynesian yakin bahwa kebijakan moneter maupun kebijakan fiscal harus digunakan untuk mengatasi pengangguran dan menurunkan laju inflasi. 

Konsep-konsep Keynesian menunjukkan bahwa peranan pemerintah sangat besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi Adanya pengaruh antara inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berbanding terbalik atau berlawanan, yaitu jika inflasi meningkat maka pertumbuhan ekonomi akan menurun dan jika inflasi menurun maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.Inflasi memilki pengaruh yang signifkan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

Hal yang dapat meningkatkan inflasi di Indonesia salah satunya dikarenakan kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM akan di ikuti oleh meningkatkan harga barang dan jasa di masyarakat. Meningkatnya harga barang dan jasa ini akan menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia meningkat. 

Kenaikan harga BBM yang di ikuti oleh kenaikan harga barang dan jasa di masyarakat ini menyebabkan harga barang dan jasa tidak dapat terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan tetap sehingga daya beli masyarakat akan menurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun