Hening tanpa kabar,rasa itu menyelimuti dinginnya malam.
Pesan singkat darinya masih saja ku tunggu.
Dia bukanlah kekasihku melainkan sosok pria idaman dalam bayanganku.
Jam dinding menunjukkan pukul 00.15 dan aku masih saja menghadap penuh harap. Rasanya ingin sekali mengabarinya dan mengambil telvon genggam ini untuk bertanya..
"sedang apa? bagaimana hari ini,kamu baik-baik saja kan?"
Tapi hatiku tak kuasa,aku tidak ingin terburu-buru untuk memaksakan sebuah rasa.
Ada apa dengan Leana ???
Perasaannya menggebu-gebu sementara tidak pernah ada pertemuan.
Tuan berparas tampan dalam bayangan Lea itu adalah Nata Valerio. Dia berhasil memporak poranda kan hati perempuan bermata sayu yang setelah sekian lama terisi oleh lelaki di masa lalu nya.
Lamunan di tengah malam itu membawa lea semakin jauh.
"ingin sekali rasanya menghabiskan waktu bersama" (dalam pikirannya)Sejak pertama pesan singkat itu ku terima hingga saat ini tak pernah lesap dalam ingatanku.
Bagaimana dia memperhatikanku dengan caranya.
Memang aku tidak lebih baik dari kisah lama yang saat ini dalam dekapannya.
Terhanyut dalam lamunan panjang dan aku tersadar bahwa perasaan ini dibawah alam sadar.
Tidak semudah itu menjadi bagian dalam kisah seseorang yang masih mengharapkan penantian.Disini aku mencoba menjadi penenang kegelisahan dan pendengar setiap waktu untuk terus meyakinkan bahwa dia adalah sosok lelaki yang pantas mendapatkan pendamping yang baik untuk dirinya.
Nata Valerio kamu adalah Tuan dalam Lamunan yang saat ini hanya bisa Leana rasakan kehadirannya dari kejauhan..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H