Mohon tunggu...
Novita Anggraini
Novita Anggraini Mohon Tunggu... Jurnalis - Tokoh Publik

Saya terlahir dengan berjuta mimpi,bagi saya menulis itu sebuah ketenangan yang mampu mengantarkan saya kemana saja untuk menggapai mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semenjana

28 Agustus 2022   00:16 Diperbarui: 28 Agustus 2022   00:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menilik rupa yang menawan sambutan hati yang terus saja membanding-bandingkan. Wanita itu tak percaya diri,sisi buruk selalu menghantui,layaknya manusia tak ada yang sempurna namun masih saja tak terucap syukur. Rasa khawatir berkecambuk,aku gagal.

Terus saja meratap wanita itu enggan di kasihani,pelik melesapkan kesan di masa lalu. Wanita yang tangguh kini lumpuh. Tersisa satu harapan yang harus di pegang teguh "pesan ibu" . 

"Hari ini mungkin kamu merasakan sakit yang sesungguhnya tetapi tidak untuk masa depan yang kamu inginkan,teruslah berikhtiar iringi dengan usaha dan panjatkan do'a"

Wanita itu menghela nafas,rasa yakin itu ada namun diselimuti keraguan yang kian menggebu."bagaimana nasibku,apakah ini takdirku?"

Banyak sekali ukiran usang wanita itu,seperti sedang menunggu waktu. Tak banyak yang mampu memahami bagaimana keadaan sesungguhnya,ia terus mengutarakan lewat literasi.

Menerai memulihkan kembali,sisa rasa ragu yang harus bangkit seperti dulu lagi. Tak ada yang tak mungkin,sedari hati yang menjadi penggerak untuk wanita itu bisa berpijak kembali.

Sang pencipta penentu dari rencana terbaik. (Semenjana)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun