Mohon tunggu...
Novita Anggraini
Novita Anggraini Mohon Tunggu... Jurnalis - Tokoh Publik

Saya terlahir dengan berjuta mimpi,bagi saya menulis itu sebuah ketenangan yang mampu mengantarkan saya kemana saja untuk menggapai mimpi saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Energi Positif Ibuku

27 Juni 2022   00:13 Diperbarui: 27 Juni 2022   00:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku begitu menikmati dunia kerjaku,aku yang biasa dipanggil adek oleh teman-temanku menghabiskan banyak waktu diluar rumah tanpa memperdulikan keadaan rumah setelah kepergian ayahku.

Menjadi anak perempuan pertama membuat tumbuh kembangku menjadi bebas berekspresi diluar rumah,kuliah sambil bekerja tidak masalah bagiku yang penting bisa jadi sosok pengganti ayah untuk keluarga kecilku.

Walaupun tidak bisa menutupi semua kebutuhan ekonomi tetapi ibuku selalu bilang "sudah cukup untuk adikmu jangan terlalu dipikirkan dan banyak menghabiskan waktumu"

Jawabanku "yayayaa" tapi aku tau bagaimana perasaan ibuku..

Lelah menjadi sosok ibu sekaligus ayah untuk kami...

Ibuku sosok wanita sabar yang tidak pernah mengeluh apalagi meminta uang kepadaku..

Ibu orang yang paling mengerti bagaimana keadaanku...

Aku begitu menikmati pekerjaanku yang sudah masuk 2 tahun aku jalani...

Tapi aku sendiri engga tau arahnya kemana..

Sampai akhirnyaa tibaa pagi itu aku disuruh menghadap pimpinan ...

Ntah apaa yang terjadi,aku siap menerimanya (dalam hatiku)

Dan akhirnyaa aku "tidak dipekerjakan lagi" dengan alasan yang membut aku down dan engga mau berekspetasi tinggi lagi..

Aku engga tau harus bagaimana bilang ke ibuku,aku engga mau buat ibuku sedih karena anaknya jadi pengangguran dan aku engga mau ibuku memikirkn bagaimana nanti aku kedepannya..

Aku terus menyembunyikan dan mengurung diri dikamar..

Ibuku masuk...

"ada apaa,bagaimana dengan kerjamu beberapa hari ini sepertinyaa murung terus terlihat dari raut wajahmu"

Aku masih diaam dan tidak mau ngomong karena engga tau harus mulai dari manaa...

Akhirnya aku makan malam dan setelah itu aku berbicara dengan ibuku..

"Bu aku tidak bekerja lagi karena beberapa hal tapi aku gapapa aku bakalan cari kerja lagi tapi saat ini aku masih terpukul aja karena ekspetasiku terlalu tinggi"

Ibu menjawab "tidak papaa,tidak masalah semua akan baik baik saja,ini hanya tentang waktu,yakin kan saja bahwa Allah selalu ada untukmu,intinya selalu sholat dan menjalankan perintahnya"

Sedikit lega karena ibuku tidak kecewa,aku menjalankan apa yang ibuku katakan "energi positif" Itu menjelma menjadi penyemangat disetiap perjalananku.

Begitu indah jika aku selalu disampingmh dan menghabiskan waktu bersamamu..

Setelah beberapa bulan kemudian aku mendapatkan Pekerjaan..

Dan itu berkat do'a Tulus Ibuku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun