Mohon tunggu...
Novisya Nurhikmah
Novisya Nurhikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis merupakan kegemaran saya sejak kecil. Dengan menulis saya dapat mengekspresikan diri sekaligus mengembangkan kreativitas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AI vs Joki: Mana yang Lebih Berbahaya bagi Masa Depan Pendidikan?

25 Desember 2024   08:59 Diperbarui: 25 Desember 2024   08:59 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto wisuda (Sumber: Pinterest)

Perkembangan teknologi merupakan sebuah kemajuan yang dapat membantu banyak manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di balik itu semua, dampak perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat membuat manusia menjadi ketergantungan. Dampak yang sangat besar ialah di bidang pendidikan. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika seorang siswa maupun mahasiswa yang kerapkali menuntaskan tugas-tugasnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Memanfaatkan perkembangan teknologi bukanlah suatu hal yang salah, akan tetapi jika hal tersebut kian meningkat, maka akan terjadi sebuah ketergantungan dan menimbulkan dampak yang negatif bagi pendidikan di Indonesia. 

AI dan Joki adalah dua contoh perkembangan teknologi yang seringkali digunakan oleh peserta didik dalam menyelesaikan tugas. Keduanya dapat menjadi sebuah hal yang positif apabila digunakan secara bijak. Tetapi berbeda halnya apabila digunakan terus-menerus dan menjadi sebuah ketergantungan. Jika hal tersebut terus terjadi, maka kreativitas para peserta didik akan menurun dan dikalahkan oleh perkembangan teknologi.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai perbandingan antara pemanfaatan AI dan Joki bagi proses pembelajaran. Selain itu, artikel ini pun akan memberikan sebuah solusi bagi peserta didik yang sudah ketergantungan dalam pemanfaatan AI dan Joki.

Foto belajar (Sumber: Pinterest)
Foto belajar (Sumber: Pinterest)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, joki adalah orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang.

Jasa joki sangat membantu siswa maupun mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan atau tugas. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya keterbatasan waktu. Banyak siswa maupun mahasiswa yang terbebani dengan tugas dan tanggung jawab akademik yang harus dituntaskan dalam waktu singkat. Pada nyatanya tugas seorang peserta didik tak hanya belajar saja, masih terdapat tugas serta kewajiban lainnya yang ada di lingkungan sehari-hari.

Selain faktor keterbatasan waktu, kurangnya penguasaan terhadap materi pun menjadi faktor peserta didik dalam melakukan jasa joki. Terkadang guru ataupun dosen kurang maksimal dalam memaparkan materi, sehingga membuat para peserta didik tidak menguasai materi yang diberikan. Lalu faktor penggunaan jasa joki oleh peserta didik yang terakhir adalah kemudahan akses. Berbagai macam platform sosial media yang berkembang saat ini, memudahkan para siswa maupun mahasiswa dalam mengakses jasa joki. Hal tersebut semakin mendukung menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Apapun itu faktornya, melakukan jasa joki merupakan suatu bentuk kecurangan dalam pendidikan. Jika kecurangan terus-menerus dilakukan, maka akan meningkatkan dampak negatif bagi penggunaan jasa joki. Salah satunya adalah menurunkan keterampilan akademik seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan penulisan. Selain itu, penggunaan jasa joki dapat merusak karakteristik seorang peserta didik yang berkualitas. Sebagai penerus bangsa, karakter seorang siswa maupun mahasiswa sangat mempengaruhi masa depan bangsa. Pendidikan bukan hanya tentang memperoleh nilai yang besar, melainkan untuk melatih kita dalam perkembangan fitrah sebagai seorang manusia.

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk mensimulasikan kecerdasan manusia dan memecahkan masalah. AI dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti menganalisis data, mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan mengambil keputusan. Maka dari itu, AI dapat membantu siswa maupun mahasiswa dalam mengerjakan tugas.

Foto teknologi (Sumber: Pinterest)
Foto teknologi (Sumber: Pinterest)

Sama halnya dengan penggunaan jasa joki, keterbatasan waktu, kurangnya penguasaan materi, dan kemudahan akses menjadi faktor utama bagi peserta didik dalam penggunaan AI di kehidupan sehari-hari. Namun faktor yang sangat menonjol yaitu kurangnya minat membaca bagi peserta didik sehingga mereka tidak memiliki referensi sebagai modal pengerjaan tugas. Masih banyak siswa maupun mahasiswa yang kebingungan untuk memulai tugasnya, seperti mencari sebuah rumusan masalah dalam menganalisis sebuah studi kasus. Oleh karena itu, mereka menggunakan AI dalam mencari sebuah rumusan masalah untuk menyelesaikan tugas pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun