Untuk proses pembelian reksadana tersebut, Ambo tidak perlu kerepotan membeli reksadana langsung ke lembaga penyalur seperti perbankan, yang akan ribet dan menghabiskan banyak waktu untuk bepergian kesana, dengan memikirkan bisnisnya yang terbengkalai disini. Namun dengan teknologi, Ambo cukup membuka situs-situs penjual reksadana dan membeli secara online. Cukup praktis bukan? Ya,..Dan Ambo sekarang sudah menginvestasikan uang yang telah disisihkan untuk probabilitas yang terjadi di masa depan.
Di atas adalah sekelumit kisah interaksi tokoh Ambo dengan teknologi finansial, yang bahasa kerennya dinamakan FinTech. Keberadaan FinTech ini sangat membantu Ambo dalam pengaturan bisnisnya, yang terutama sekali pada pengaturan keuangannya. Untuk lebih jelasnya, FinTech digunakan untuk mendidik, meningkatkan transparansi, mempermudah proses transaksi dimanapun dan kapanpun, hingga menambah efisiensi yang menjangkau banyak pengguna hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Dan semua itu berdampak positif bagi sejumlah pengguna jasa finansial dalam mendongkrak perekonomian di Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan bersama dengan pelaku industri jasa keuangan untuk terus berupaya mendorong inklusivitas keuangan di dalam negeri, dengan menginisiasi berbagai program dan memperluas akses terhadap produk keuangan. Dan masyarakat Indonesia pun juga dipacu untuk ikut berlomba-lomba dalam memanfaatkan momentum ini.
Maka,..
Maju terus teknologi finansial (FinTech) anak bangsa,
untuk kemajuan pembangunan ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang konstruktif, positif dan inklusif.
Merdekaaa!!!