Lantai sepuluh blok C kamar no 1016. Benar, ini dia tempat singgahku selama menjadi anak rantau. Tepat di pintu itu terdapat tanda pengenal atau pertanda kamar yang bertulis "C1016".Â
Pintu berwarna coklat terbuat dari bahan kayu dilengkapi dengan handle  pintu. Saat aku memasuki kunci ke dalam handle tersebut agar pintu bisa terbuka terdengarlah suara "cklekkclekkk" sampai pintu terbuka. Ketika pintu terbuka kita langsung disambut dengan ruangan yang menurutku menjadi tempat ternyaman dan tempat yang tau segala keadaan hatiku.Â
Masuk ke dalam kamar dan di sebelah kiri pintu terdapat kamar mandi yang di dalamnya terdapat shower, ember, kloset, dan beberapa perlengkapan mandi seperti sabun, shampo, pasta gigi, dll. Kamar mandi menjadi tempat menyalurkan bakatku yaitu bernyanyi, aku sering kali mandi sambil bernyanyi seperti "ku kira kitakan bersama begitu banyak yang sama latarku dan latarmu...." itu menjadi caraku untuk melepaskan penat.Â
Di sebelah kanan pintu terdapat dapur kecil yang terdiri dari kompor yang bersebelahan dengan wastafel.
Di atas meja kompor terdapat 2 lemari gantung. Biasanya aku menggunakannya sisi kanan untuk menyimpan stok bahan-bahan makanan dan minuman, sisi kiri untuk menyimpan alat masak. Di bawah meja kompor terdapat rak untuk menyimpan piring, gelas, dll, juga terdapat tempat untuk menyimpan tabung gas.Â
Terdapat meja makan lingkaran dengan 4 kursi, di atas meja aku meletakkan magic com, sendok, tisu, saos, kecap, dan beberapa cemilan. Di samping meja makan ada kulkas berukuran sedang berfungsi untuk menyimpan stok makanan beku dan minuman.Â
Tepat di samping kulkas terdapat 4 sofa dan 1 meja kecil untuk bersantai yang di depannya terdapat meja panjang dengan tv di atasnya.Â
Meja tv tersebut memiliki beberapa tempat penyimpanan biasanya aku gunakan untuk menyimpan buku bacaan, setrika, laptop, dan skincare. Di samping kanan meja tv terdapat dispenser yang berada di ujung kamar sebelum pintu menuju balkon. Kamarku berada di samping kiri meja tv, pintunya berwarna coklat yang terbuat dengan kayu.Â
Ketika masuk ke kamarku langsung terlihat bahwasanya kamar perempuan karena dinding dihiasi dengan wallpaper bunga putih, abu-abu dan hitam. Â Di belakang pintu tergantung beberapa jilbab dan tas yang biasanya aku gunakan untuk kuliah.Â
Tempat tidur yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil lengkap dengan bantal dan selimut yang tebal untuk menghangatkan tubuhku. Terdapat pula rak susun untuk menyimpan beberapa tas, alat tulis, dan skincare.Â
Jangan heran kalau perempuan lebih banyak skincarenya karena perawatan itu penting. Di atas rak susun terdapat kaca bulat yang menjadi teman berbicaraku, aku juga menempelkan fto dan beberapa sticker di kaca tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H