Kesatuan yang holistik (menyeluruh dan saling berkaitan), itulah yang menjadi kedewasaan pelajar Pancasila yang hebat itu. Menilik kebhinekaan  pelajar Pancasila yang bersatu dalam perbedaan yang merupakan pengimplementasi dari butir profil pelajar Pancasila yang kedua yaitu berkebhinekaan global, maka hal itu sudah makin meluas lagi. Tidak dapat dipungkiri lagi hal tersebut menjadi ciri kepribadian yang terasah dari hari ke hari. Makin dewasa makin tertancap yang siap menggantikan estafet kepemimpinan bangsa dan kepemimpinan dirinya sendiri, untuk membangun bangsa Indonesia yang hebat. Hal tersebut dapat dilihat ciri kepribadiannya yaitu: (1) Berkemajuan taat beragama dan berakhlak mulia, (2) Berbuat baik kepada orang tua dan guru, (3) Bermotivasi dan mau berprestasi, gemar membaca dan menulis, (4) Berilmu dan berkeahlian tinggi, (5) Wataknya disiplin, kerja keras dan mandiri, (6) Berkerjasama dalam masyarakat, (7) Cinta bangsa dan cinta kemanusiaan semesta.
Maka betapa bagusnya kepribadian ini. Betapa hebatnya Indonesia yang mempunyai anak-anak bangsa yang seperti ini. Nikmat  Tuhan untuk bangsa  Indonesia yang  akan bangga dan kuat dengan generasi seperti ini. Semua ini adalah hasil kerja keras para pendahulu bangsa yang harus diwujudkan agar semua terus bisa tinggal tenang dan tenteram di Indonesia.  Dengan nyanyian mereka kala senja hari dengan mendendangkan lagu  'Senja Hari'
"Senja hari, setiap kali kudengar lagumu...
  Tenang tentram senang gembira hatiku...."
Ya, tenang dan tenteram karena sudah tidak ada yang dikhawatirkan lagi pada anak-anak yang ada di Indonesia. Hingga Indonesia menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi bangsanya di hari tua. Jayalah Merdeka Belajar, Jayalah Pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H