Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Langit Biru, Sebuah Generasi Milenial

3 November 2017   19:06 Diperbarui: 3 November 2017   19:10 6501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata langit biru, yang terbayang adalah hamparan luas ketika kepala didongakkan ke atas. Biru indah, tanpa batas, menimbulkan semangat di dada untuk mengarungi kehidupan.

Kata langit biru mempunyai banyak makna, dan dalam bahasan ini langit biru adalah lukisan tentang kehidupan yang apik yaitu kekinian dan generasi yang sangat digadang-gadang bangsa yaitu generasi milenial.

Langit biru juga mempunyai makna masa depan yang cerah , optimis, penuh harapan-harapan yang baru.

Sedang generasi Langit biru adalah generasi yang akan dibicarakan disini yaitu generasi milenial yang lebih mementingkan kualitas hidup untuk masa depan yang lebih baik. Generasi ini yang diharapkan oleh pemerintah banyak berperan untuk membangun Indonesia.

Ketika Harian Kompas edisi Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2017, tampilan surat kabar itu mengejutkan, artistik kekinian sekali. Mungkin para priyayi yang membaca akan sangat terkejut. Untunglah itu hanya akan ada sehari itu, ketika harian Kompas itu didatangi anak-anak muda kreatif yang kontemporer. Generasi Muda Milenial yang dinamis. Dan harian itu memberikan toleransi ruang sehari itu untk mereka mengekspresikan ide kreatifnya.

Itu mungkin seperti ketika golongan muda mendesak golongan tua untuk mempercepat kemerdekaan bangsa Indonesia dulu. Begitulah kiprah golongan muda, tidak dulu, tidak sekarang semua sama-sama mengejutkan. Membuat terharu.

Dalam sejarah, pemuda memang tertulis menjadi pelakunya. Ketika rakyat menderita, pemudalah yang memiliki banyak ide untuk mengentaskannya. Terharu bila membaca sejarah seperti itu, sang gagah perkasa mampu mengubah dunia. Dari sebuah negri jajahan kemudian menjadi merdeka dan bisa berkiprah di dunia.

Kini, pemuda milenial sedang menulis dan mengukir sejarahnya kini, untukmsejarah mendatang. Akankah sejarahnya mengharu biru seperti generasi sebelumnya?

Generasi Milenial

Milenial dikenal juga sebagai generasi Y adalah kelompok demografi setelah generasi X (Gen X)

Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir kelompok ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun