Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembelajaran di Luar Kelas: Tehnik yang Efektif di Sekolah Dasar

27 September 2017   20:46 Diperbarui: 27 September 2017   21:36 22540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para siswa gembira belajar di luar kelas

Mencari teknik pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar (SD) memang memerlukan pemikiran tersendiri. Ibaratnya sebuah taman, siswa SD harus belajar dengan sangat menyenangkan.

Kegiatan belajar mengajar juga harus dilaksanakan secara optimal agar mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, kemudian tujuan pengajaran akan berjalan aktif apabila peserta didik berusaha aktif mencapainya.

Belajar di luar menjadi pilihan untuk para siswa SD ini, agar pembelajaran menjadi disukai oleh siswa dan menghasilkan produk yang baik karena pembelajaran tidak dipaksakan atau terpaksa.

Teknik Pembelajaran

Banyak sekali teknik pembelajaran yang dikenal dalam pendidikan. Teknik pembelajaran sebagai jalan atau alat. Media yang digunakan guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai. Pengajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan seirama dengan pendekatan yang digunakan.

Outdoor Study (Pembelajaran di luar kelas) dipilih sebagai teknik yang cocok untuk pembelajaran siswa SD karena proses pembelajaran siswa harus benar-benar menyenangkan sehingga siswa betah untuk belajar. Hal ini menjadi salah satu upaya terciptanya pembelajaran yang terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar hanya di kelas.

Pembelajaran di luar kelas

Pembelajaran di luar kelas juga membutuhkan ketrampilan guru. Bila guru tidak trampil, alih-alih menyenangkankan, kalau tidak direncana dan didesain dengan baik, justru yang terjadi adalah keributan yang tak terkendali karena tempatnya luas, tidak seperti di kelas umumnya yang hanya berukuran 55 m -- itupun harus dipenuhi bangku-bangku.

Sikap keseharian di luar kelas terbentuk karena pembiasaan siswa dan guru sama-sama menjadikan kebiasaan. Yang terpenting adalah sikap saling menghormati dan toleransi. Selain itu, bekerja sama antara guru dan siswa menjadi hal yang biasa. Semua dilakukan dengan komitmen bersama-sama, komunikasi setiap saat, dan pembiasaan yang akan menguatkan pendidikan karakter siswa.

Belajar di luar adalah aktifitas belajar dan bermain berpotensi menumbuhkan karakter anak yang kuat.

Menggunakan seting di luar kelas sebagai situasi pembelajaran, berbagai permainan sebagai media transformasi konsep-konsep dapat disampaikan dalam pembelajaran.

Pembelajaran di luar kelas menggunakan beberapa metode seperti, penugasan, tanya jawab, dan belajar sambil melakukan atau mempraktekkan situasi belajar sambil bermain .

Kelebihan belajar di luar kelas adalah:

1. Mendorong motivasi belajar .

Karena menggunakan seting di luar kelas, memandang langit, awan dengan pohon-pohon hijau , situasi alam, maka menimbulkan kegembiraan dan kesenangan,

2. Guru mampu menciptakan eksplorasi, menjadikan belajar seperti bermain.

Karena ruangnya berdekatan dengan alam, maka memungkinkan terciptanya eksplorasi di alam dengan inspirasi keadaan luar kelas.

3. Pembelajaran di luar kelas adalah pembelajaran konkrit. Siswa dihadapkan benda-benda yang nyata, tidak teoritis seperti menghadapi buku pelajaran.

Bila di dalam kelas siswa hanya berkutat dengan buku, di luar kelas bisa menjadi tempat menciptakan benda-benda konkrit yang teorinya ada di buku.

4. Mengerjakan aktifitas fisik dan kreatifitas karena menggunakan strategi belajar sambil melakukan pekerjaan.

Siswa menjadi sehat karena melibatkan aktifitas fisik. Juga, mereka menjadi kreatif karena di luar kelas itu dituntut untuk mengerjakan sesuatu.

Meskipun memerlukan perhatian ekstra dari guru pada saat pembelajaran dan gurupun juga akan ekstra energi, namun guru akan merasa puas hati dan puas badan. Puas hati karena mengadakan pembelajaran kongkrit. Puas badan karena secara fisik bergerak semua, mengeluarkan keringat, membakar lemak.

Dra. Novi Saptina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun