“Sekolah ini adalah sekolah yang akan membuatmu jadi besar, cantik atau ganteng”, begitu ibu itu memperkenalkan dengan visual imajinasi dan contoh dari saudaranya. “Seperti Mbak Tia, nanti kau juga akan sebesar itu”, begitu lanjut ibunya.
"Kau akan senang, karena umurmu tambah, pengalamanmu akan tambah. Kau juga menjadi bintang, misalnya kau pentas piano di sekolahmu. Nanti tersenyumlah selalu pada guru dan teman-teman. Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Begitulah sedikit demi sedikit situasi di SD diperkenalkan dengan bahasa anak yang riang penuh optimisme. Dengan begitu, anak tidak akan kaget dengan situasi yang baru.
Dan yang paling penting adalah, cara memberikan pengertian itu dengan cara yang baik dan tidak menyinggung perasaannya dan bersifat men-support-nya. Memang tidak mudah memikirkan kata-kata untuk tujuan ini, perlu perencanaan matang. Tapi nanti kita berfikir ke depan yaitu produk anak yang wkan menjadi penerus kita itu. Yang utama adalah perasaan bahagia maka akan bersinergi kepada anak yang pada hari pertama sekolah.
Gerakan mengantar anak di hari pertama sekolah adalah memberi kenangan indah dalam memori kebahagiaan.
Hari Pertama harus Oke
Sebenarnya dua belah fihak baik itu sekolah ataupun orang tua sudah banyak persiapan mengawali saat bersejarah ini (first moment action). Pihak sekolah sendiri sudah ditata dengan komitmen bahwa hari pertama sekolah harus oke. Hal ini akan menjadi sugesti besar bahwa saat inilah awal dari sebuah masa membahagiakan bagi semua. Menyambut ilmu pengetahuan dengan bahagia Ilmu itu indah, seindah dunia yang dikuak dalam ilmu pengetahuan dengan alam ciptaan Allah Yang Maha Mengetahui. Maka, bukan saja siswa kecil yang bahagia, semua siswa pengabdi Ilmu bahagia dengan hari Pertamanya yang ditapaki. Selamat memasuki kelas baru, selamat menjadi ilmuwan hakiki.
Dra. Novi Saptina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H