Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dua Anaku untuk Generasi Emas

2 September 2015   11:40 Diperbarui: 2 September 2015   11:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah awal dari kemasyarakatan.Bila suatu keluarga itu mempunyai karakter dan kepribadian yang kuat dan seluruh masyarakat dan bangsa mempunyai keluarga-keluarga yang berkarakter adiluhung yang kuat maka bukan mustahil kalau negara juga akan sangat maju.

Revolusi mental adalah bagaimana memaknai hal yanf tersirat.dan melaksanakan yang tersirat tersebut dalam tindakan (action) dalam keseharian dan dalam menempuh cita- cita dalam kehidupan.

Maka BKKBN harus memaksimalkan keluarga untuk mewujudkan cita- cita bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar dengan programnya. Sungguh suatu langkah cerdas ..

 [caption caption="Kompasiana Nangkring Bersama BKKBN di Hotel Paragon, Solo dengan tema "Menanamkan Revolusi Mental Melalui 8 Fungsi Keluarga""][/caption]

Revolusi Karakter

Nawa Cita yang digemakan untuk membangun karakter bangsa memang suatu terobosan yang hebat pula. Program bernomor delapan itu menyebutkan bahwa revolusi karakter

Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penetapan kembali Kurikulum Pendidikan Nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Dari sini revolusi mental yang dprioritaskan dalam keluarga, sangatlah tepat, karena dari keluarga lah awal dari masyarakat terbentuk.

Pribadi yang empati, pantang menyerah dan ceria tenrulah menyenangkan semua pihak dan menginspirasi adalah sumber daya yang hebat.

Revolusi yang masuk dalam delapan fungsi keluarga yaitu

Agama, Lingkungan,Sosbud, Sosialisasi Pendidikan, Reproduksi, Cinta Kasih, Perlindungan, dan Ekonomi. Tentunya saling terhubung dengan baik.

Dalam hal agama , para keluarga harus mempunyai spiritual yang tinggi sehingga dengan spiritual yang tinggi akan tetbentuk pribadi yang kokoh.

Dalam Llngkungan, keluarga yang berwawasan lungkungan akan sehat lahir dan bathinnya.

Sedangkan dalam hal sosial dan budaya, keluarga yang mampu merefleksikandiri pada masyarakat dan kebudayaan yang dimiliki dan berkompeten dalam halini maka keluarga ini akan diterima di masyarakat dan menimbulkan kepercayaan diri yang kuat pula. Dan bukan tidak mungkin ketrampilannya dalam hal ini juga bisa menjadi duta bangsa.

Sedangkan dalam hal sosialisasi pendidikan tak kalah gempitanya. Sebuah keluarga yang berhasil dalam pendidikannya akan menyelamatkan diri mereka dari kemiskinan dan penderitaan.Ilmu menjadi senjata untuk mengarungi hidup.

Dan dalam hal Reproduksi yaitu memberikan keturunan yang berkwalitas dan bisa saling memenuhi haknya.

Cinta kasih jelaslah dapat diberikan pada sesama adalah cinta kasih sehingga semua keluarga dapat kuat untuk memberikan dukungannya pada keluarga.

Ihwal perlindungan, masing- masing keluarga Saling mempunyai sikap melindungi adalah sangat baik.

Dalam hal ekonomi, sebuah keluarga harus terampil menggunakan dana keluarga secara cermat, melakukan penghematan dan dapat memberdayakan perekonomian keluarga. Yang tak kelah penting dalam perekonomian mutakhir yaitu memberdayakan di jalan Tuhan Allah.

Remaja Generasi Penerus

Remaja menjadi penting dalam hal ini karena dialah yang akan memimpin negri ini nanti. yang harus sepenuhnya dibangun karakter. Karena remaja dalam usianya yang labil itu perlu teladan atau panduan serta pendampingan dalam menjalani kehidupannya. Bagaimana menjadi remaja yang berkarakter dasyat sehingga pemimpin nanti yang berasal dari remaja itu akan menduduki negara dengan elegan.

Teladan dan nasehat yang perlu disimak oleh remaja adalah agar remaja itu mempunyai keberadaan yang menggetarkan atau " Ngedap-edapi" dalam Bahasa Jawa yang artinya membuat orang terkesima.

Biasanya yang membuat orang terkesima dan kagum adalah yang memiliki sesuatu yang tidak dipunyai orang lain. Maka sangat bagus bila yang tidak dipunyai orang lain itu adalah :

  1. Kekuatan Keimanan, kuat dalam hal ini akan memberikan pribadi yang terbentuk dengan sendirinya. Karena Iman dengan kebesaran hanya milik Allah dan kalau Allah berkehendak akan memberikan apa yang kita cita-citakan itu benar-benar bisa menangkis segala keraguan yang merintangi cita-cita.
  2. Kekuatan Ilmu, genereasi dengan ilmu yang kuat akan terpancar dalam ketenangan jiwa dan pikiran karena dengan ilmu yang cukup maka akan percaya diru dimana -mana.
  3. Kekuatan Akhlak , jika remaja mempunyai akhlak yang bagus maka semua akan mengambil posisi "relation" jadi remaja yang akhlaknya baik akan sukses dalam hubungan dengan antar manusia. Baik secara internal maupun eksternal. Alhasil remaja yang demikian juga akan sukses hidupnya. Kalau remaja- remaja sukses hidupnya, negara juga akan beruntung punya generasi yang sukses

Pernikahan Bagi yang Beriman

BKKBN juga menyadarkan bahwa pada para muda harus mempunyai pemikiran yang adiluhung dalam persoalan pernikahan.Sebagian muda berpendapat bahwa pernikahan adalah wadah untuk menyelamatkan diri dari kemaksiatan zina. Pendapat itu tidak salah, karena memang menyelamatkan dari pergaulan yang tidak bisa dibendung lagi lebih bagus diikat dalam pernikahan.

Namun, alangkah muskil kalau hanya karena hal itu. Alangkah lebih indah bila Pernikahan itu adalah gerbang yang sakral yang harus dimasuki dengan elegan. Pernikahan adalah gerbang dunia untuk orang yang beriman. Sehingga, menjalankan pernikahan dan memasukinya dengan khusyu’ dan menghasilkan keluarga yang hebat dan dasyat.

Nawa Cita yang diprioritaskan dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia, yang ke delapan adalah Revolusi karakter bangsa.

Benar-benar Indonesia yang menjadi rebutan banyak bangsa ini memang harus berisi.Gerakan masyarakatnya harus mendahulukan karakter yang kuat.bagi diri sendiri,bagi alam sekitar, dan bagi Tuhan Yang Maha Esa." ...agar tidak menjadi bangsa kuli ", kata founding father itu. Kata yang menyentak menyadarkan hati agar benar- benar bela bangsa dan nasionalisme itu benar- benar disadari untuk tumbuh dati diri sendiri di banyak generadi muda.

Ditangan generasi muda kinilah harapan bangsa emas itu akan terjadi. Maka untuk generasi muda benar-benar mengisinya dengan baik. Namun generasi muda ini juga harus dipandu oleh ayah bundanya dengan teladan-teladan yang dasyat agar menjadi generasi yang hebat.

 

Dua Anak agar Fokus

Adalah hak suatu yang harus dipenuhi dalam kehidupan ini. Bila dalam keluarga mempunyai anak yang jumlahnya yang sedikit maka keluarga itu akan bisa berfikiran longgar dan akan bisa memenuhi hak anak, ibu, ayah, atau sesamanya.

Dua anak cukup memang slogan yang masuk akal, dengan keluarga kecil seperti itu maka kesejahtraan keluarga juga akan terpenuhi. Diharapkan dengan keluarga kecil itu kualitas hidup keluarga dan negara busa tercapai. Namun tetaplah pada cita- cita fokus pada kesuksesan keluarga dan negara jangan tergoda dengan puluhan lain yang tidak berkemajuan.

Namun pada bangsa yang kuat keimanannya, kuat ilmunya dan kuat akhlaknya, Tuhan Allah akan menjaganya diberi jalan yang lurus yang jauh dari kemaksiatan dan hanya aelaly jalan untuk kemajuan keluarga dan negara.

Mencintai keluarga sama saja mencintai bangsa, dan mencintai bangsanya juga sebagian dari imannya. Ayolah Indonesia, maju lahir dan bathin.

( Novi Saptina )*

* Catatan BKKBN - Kompasiana Nangkring di Solo dengan tema “Menanamkan Revolusi Mental Melalui 8 Fungsi Keluarga.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun