Cukup sudah kurasakan
Namun kini aku tlah sadar
Tinggallah hanya kenangan
Cintaku yang pertama.
Itu sepenggal lagu cinta pertama yang dinyanyikan Benny Panjaitan Pan Bers dalam cd karaoke Golden Live Concert.
Ketika berkumpul dengan teman-teman, aku menyanyikan lagu itu. Entah mengapa ketika aku menyanyikan lagu itu aku benar benar menghayati.Kulihat wajah Benny Panjaitan melalui layar kaca itu juga menghayati lagunya penuh perasaan. Ternyata bukan sekedar wajah gantengnya. Namun benar benar seniman tulen.
.
Seniman bervisi kedepan
Selain lagu yang aku nyanyikan itu,aku lihat juga dia menyanyikan lagu yang lain misalnya lagu Lilis Suryani yang berjudul Tiga Malam yang legendaris juga lagunya Said Kelana yang berjudul Fatwa Fatwa Pujangga dan Surga dibawah Telapak Kaki Ibu pun yang saya nyanyikan itu juga lagu dari penyanyi lama legendaris pula.
Rupanya Benny Panjaitan berusaha mengangkat lagu-lagu dari musisi lama yang memang ganteng itu. Bukan hanya sekedar ganteng, tapi dalam pemilihan lagunya luar biasa.
.
Seniman tulen
Benny Panjaitan konsisten dengan pilihannya menekuni musiknya. Tidak terpikir dibenaknya berbisnis dengan namanya yang waktu itu berkibar dalam kejayaan.Pun ketika salah satu stasiun mengangkatnya dalam satu konser ketika itupun nama dan benderanya masih sangat harum semerbak. Namun toh tidak dimanfaatkan untuk berbisnis yang berhubungan dengan ketenarannya. Dia hanya berjalan lurus sebagai sang legendaris.
.
Kenangan
Sekarang ketika semuanya sudah berlalu memang hanyalah kenangan yang indah . Namun Benny Panjaitan haruslah berbangga hati dengan prestasi semua ini. Musisi Indonesia yang menghargai musisi yang lain dan mengajak sama-sama berjaya dan membahagiakan mereka.
Sungguh suatu anak negeri yang besar nasionalismenya.
Dra.Novi Saptina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H