Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nyanyi untuk Benny Panjaitan

18 Januari 2015   05:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup sudah kurasakan

Namun kini aku tlah sadar

Tinggallah hanya kenangan

Cintaku yang pertama.

Itu sepenggal lagu cinta pertama yang dinyanyikan Benny Panjaitan Pan Bers dalam cd karaoke Golden Live Concert.

Ketika berkumpul dengan teman-teman, aku menyanyikan lagu itu. Entah mengapa ketika aku menyanyikan lagu itu aku benar benar menghayati.Kulihat wajah Benny Panjaitan melalui layar kaca itu juga menghayati lagunya penuh perasaan. Ternyata bukan sekedar wajah gantengnya. Namun benar benar seniman tulen.

.

Seniman bervisi kedepan

Selain lagu yang aku nyanyikan itu,aku lihat juga dia menyanyikan lagu yang lain misalnya lagu Lilis Suryani yang berjudul Tiga Malam yang legendaris juga lagunya Said Kelana yang berjudul Fatwa Fatwa Pujangga dan Surga dibawah Telapak Kaki Ibu pun yang saya nyanyikan itu juga lagu dari penyanyi lama legendaris pula.

Rupanya Benny Panjaitan berusaha mengangkat lagu-lagu dari musisi lama yang memang ganteng itu. Bukan hanya sekedar ganteng, tapi dalam pemilihan lagunya luar biasa.

.

Seniman tulen

Benny Panjaitan konsisten dengan pilihannya menekuni musiknya. Tidak terpikir dibenaknya berbisnis dengan namanya yang waktu itu berkibar dalam kejayaan.Pun ketika salah satu stasiun mengangkatnya dalam satu konser ketika itupun nama dan benderanya masih sangat harum semerbak. Namun toh tidak dimanfaatkan untuk berbisnis yang berhubungan dengan ketenarannya. Dia hanya berjalan lurus sebagai sang legendaris.

.

Kenangan

Sekarang ketika semuanya sudah berlalu memang hanyalah kenangan yang indah . Namun Benny Panjaitan haruslah berbangga hati dengan prestasi semua ini. Musisi Indonesia yang menghargai musisi yang lain dan mengajak sama-sama berjaya dan membahagiakan mereka.

Sungguh suatu anak negeri yang besar nasionalismenya.

Dra.Novi Saptina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun