Praktek Edutourism batik ciprat diawali dengan wawasan terkait batik ciprat oleh Ibu Yuliana selaku Pengelola Rumah Harapan yang bercerita tentang sejarah desa hingga awal mula munculnya Batik Ciprat di Karangpatihan ini.Â
Kedua, santriwan dan satriwati langsung mempraktekkan pengenalan Batik Ciprat yang pertama dilakukan oleh para Tuna Grahita dengan di dampingi para relawan Rumah Harapan. Selanjutnya para santri mempraktekkan batik ciprat ini.Â
Kesan para santri dalam Eduwisata ini sangat baik karena mereka mengenal ilmu baru selain di kelas masing-masing.Â
Pada prakteknya, para santri mengenal Desa Karangpatihan Ponorogo ini sebagai Desa Eduwisata Batik Ciprat.
Program PDB Eduwisata Batik Ciprat ini memberikan gambaran tentang efektifnya kerjasama antara akademisi dan masyarakat demi memecahkan solusi di masyarakat desa Karangpatihan, yang saat ini ingin mengembangkan wisatanya demi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan upaya ini, Desa Karagpatihan kabupaten Ponorogo akan terus mengalami perkembangan disebabkan oleh datangnya wisatawan-wisatawan lokal demi kemajuan daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H