Mohon tunggu...
Novira Putri Amini
Novira Putri Amini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Lingkungan di UPN "Veteran" Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Miliki Inovasi Baru, UMKM Kecap Dewi-Dewi Siap Kembali Aktif Setelah Pandemi

1 April 2022   20:09 Diperbarui: 1 April 2022   20:16 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM) adalah istilah dalam dunia ekonomi dan usaha yang menjelaskan mengenai usaha perorangan maupun badan usaha baik dalam bentuk menghasilkan produk ataupun jasa. UMKM di kelurahan Dukuh Sutorejo ada beberapa yang bergerak dibagian makanan, fashion, kerajinan atau kriya, dan jasa. Salah satu UMKM di Kelurahan Dukuh Sutorejo adalah UMKM kecap. Kelompok 19 KKNT MBKM UPN "Veteran" Jawa Timur datang ke lokasi UMKM untuk melakukan survei.

UMKM Kecap di Surabaya terdapat 6 (enam) UMKM dan salah satunya ada di wilayah kelurahan Dukuh Sutorejo. UMKM Kecap adalah usaha yang sudah ada sejak 2012 melalui kegiatan pelatihan hingga saat ini. UMKM Kecap ini dikepalai oleh Mustriati. UMKM Kecap ini memiliki merek bernama Dewi-Dewi. UMKM ini telah menarik perhatian dari walikota Surabaya pada tahun 2019. Inilah salah satu tahun UMKM ini masih bertahan.

UMKM ini memiliki nilai positif dalam segi kebersihan. Walaupun UMKM ini terbilang cukup baru dengan sedikit pihak yang ikut andil didalamnya. Tetapi ketua dari UMKM ini mengutamakan kebersihan mulai dari proses pembuatan kecap hingga proses pengemasan. Selain karena agar menjamin tidak adanya bakteri yang masuk, hal ini dilakukan agar kecap dapat bertahan lama.

Dalam survei UMKM kecap hitam manis ini mahasiswa kelompok 19 menemukan beberapa informasi dan kendala. UMKM ini memiliki inovasi produk yang sukses meningkatkan penjualan dalam beberapa tahun terkait. Serta ciri khas rasa yang dapat kenali oleh pelanggan setia dari UMKM ini. Dan kendala dari UMKM ini adalah terkait kemasan, harga produksi yang mahal, serta anggota UMKM banyak yang mundur dan beberapa kendala lainnya. Kendala inilah yang menjadi tugas dari kelompok 19 untuk memberikan solusi dan pembelajaran mengenai hal tersebut.

Kelompok 19 mengupayakan agar UMKM yang sudah vakum selama 2 tahun ini dapat kembali berkembang pesat dan memiliki pasar yang luas. UMKM yang dulu telah menarik perhatian walikota Surabaya ini diharapkan dapat memberikan bantuan ekonomi kepada anggotanya agar memiliki penghasilan yang menjanjikan. Serta dapat memberikan dampak bagi wilayah kelurahan agar memberikan branding yang kuat pada kelurahan Dukuh Sutorejo karena kesuksesan UMKM ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun