Tahalul awal merupakan rangkaian penutup rukun wajib umroh yang harus dilakukan oleh para Jemaah Haji. Tahalul dilakukan dengan cara memotong sebagian rambut dari para jemaah.
Jemaah haji laki-laki dibolehkan memotong rambut sebagian atau keseluruhan. Namun bagi jemaah haji perempuan hanya sebagian kecil dari ujung rambut, kira-kira sebuku jari tangan.
Proses potong rambut harus oleh sesama mahramnya. Jika seorang istri boleh dipotong rambutnya oleh suaminya. Begitupun sebaliknya, seorang suami boleh dipotong rambutnya oleh istrinya, jika kebetulan berangkat haji ataupun umroh bersama-sama.
Tetapi jika tanpa ada pasangan suami atau istrinya, boleh minta bantuan sesama mahram baik laki-laki ataupun perempuan. Jikalau pun tidak oleh teman sesama jemaah, jangan khawatir tidak bisa melakukan tahalul.
Mengapa demikian? Karena di area pintu keluar dari bukit Marwah sudah banyak orang-orang yang menawarkan jasanya untuk memotong rambut baik untuk laki-laki maupun perempuan. Dengan memberikan jasa 5 riyal, begitu biasanya yang mereka tawarkan.
Lalu, apa yang dilakukan para Jemaah Haji setelah selesai melaksanakan umroh wajib. Apakah berdiam diri di hotel saja menikmati setiap fasilitas yang nyaman, ataukah pergi jalan-jalan, shopping? Tentu saja tidak demikian.
Proses berikutnya adalah mempersiapkan diri untuk melaksanakan rangkaian kegiatan haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Bagi saya bersama rombongan Kloter 38 mempunyai jeda waktu kurang lebih satu Minggu masa penantian Armuzna itu tiba.
Jeda waktu itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempersiapkan baik fisik maupun mental dalam melaksanakan kegiatan Armuzna. Terutama masalah kesehatan yang senantiasa diwanti-wanti oleh Petugas PPIH. Karena di kegiatan rangkaian Armuzna akan menguras energi dari para jemaah haji.
Masa penantian satu Minggu, hari-hari itu saya isi dengan kegiatan memperbanyak amalan yang dilakukan di Mesjidil Haram. Baik dalam melakukan kegiatan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya. Itupun harus pandai-pandai mengatur waktu agar keadaan kesehatan tetap bisa diperhatikan. Mengingat jarak dari hotel ke Masjidil Haram cukup jauh jika berjalan kaki, kurang lebih satu jam. Dari Misfalah sebagai tempat penginapan untuk provinsi Jawa Barat.