Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermalam di Kota Sejuta Tenda

9 Juli 2022   22:48 Diperbarui: 16 Juli 2022   16:42 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rangkaian perjalanan ibadah haji berikutnya adalah Mabit di Mina. Kota yang terkenal dengan Kota sejuta tenda, kota yang berada di antara Kota Mekkah dan Mudzalifah. 

Mabit ( yang berarti bermalam) di Mina merupakan salah satu rangkaian wajib haji yang harus dilakukan oleh Jemaah seluruh dunia. Jika tidak melakukan nya, maka seorang jamaah haji wajib membayar dam (denda).

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Begitupun tentang saya yang mulai mengikuti rangkaian kegiatan ibadah haji dalam Mabit di Mina. Perjalanan atau safar Mabit di mulai pada hari Rabu tanggal 07 Dzulhijah 1443 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi dari hotel tempat menginap di Mekkah. 

Mengingat saya beserta rombongan yang tergabung dalam KBIHU Al Hidayah Kota Cirebon akan mengikuti acara tarwiyah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw, maka dari itu perjalanan untuk Mabit di Mina berangkat lebih awal dari pada para jemaah yang tidak melaksanakan tarwiyah.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

 Keberangkatan untuk Mabit di Mina dilakukan mulai tanggal 11-12 Dzulhijah bagi para jemaah yang melakukan Nafar awal dan tanggal 11-13 Dzulhijah bagi para jemaah yang melakukan nafar Tsani.

Mabit di Mina bertujuan untuk beristirahat sejenak bagi para jemaah di seluruh dunia untuk mempersiapkan diri keesokan harinya yang akan melakukan rangkaian wajib haji berikutnya yaitu wukuf di Padang Arafah dan lempar jumroh di Jamarat. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Lempar jumroh ini merupakan rangkaian perjalanan Ibadah Haji paling berat dan membutuhkan kekuatan fisik mengingat perjalanan dari Mina ke Jamarat tempat pelaksanaan lempar jumroh cukup jauh yakni sekira 9 kilo meter. Sudah tentu perjalanan panjang akan sangat menguras energi para jemaah haji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun