Pagi hari yang cerah diwarnai semburat cahaya matahari yang mulai menebarkan rasa hangat mengiringi langkah saya di pagi hari Jum'at tanggal 04 Februari 2022. Kedua kaki saya mantap melangkah, diiringi semangat yang membara duduk di belakang kemudi menuju Hotel Prima yang menjadi tempat acara Pelantikan sesuai yang tertera pada surat undangan yang diterima pada hari Kamis malam.
Sebagian orang mengatakan Jum'at Berkah, tetapi saya pun sangat setuju dengan sebutan itu. Saat yang memang tidak dipungkiri sudah ditunggu dan sudah sering ditanyakan momen itu baik oleh teman-teman Diklat saya maupun keluarga, teman, sahabat-sahabat saya. Yah... semua hari adalah baik, namun dengan momen Pelantikan Pengawas Sekolah di Hari Jum'at semoga semakin menambah kebaikan.Â
Hal yang menambah diri kian berbinar adalah bahwa saya akan menandatangani berita acara Pelantikan dengan disaksikan oleh orang nomor satu di Kota saya yakni Bapak Walikota.Â
Bersyukur ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih, berterima kasih kepada pihak Dinas Pendidikan yang telah memberikan kesempatan menjadi simbolis dari sekian peserta Pelantikan pada Jabatan Fungsional. Inilah momentum bersejarah dalam kehidupan saya dalam menapaki dunia Kepengawasan.
Pengawas Sekolah, begitulah profesi yang saya sandang sandang setelah Pelantikan ini. Dimana sebelumnya selama lebih dari sepuluh tahun menjadi Kepala Sekolah.Â
Bagi saya kurun waktu sepuluh tahun itu bukanlah waktu yang sebentar, masa yang hanya sesaat tetapi waktu yang cukup panjang buat menempa pengalaman di bidang persekolahan.Â
Berbagai permasalahan di sekolah yang terangkum dalam delapan standar nasional Pendidikan sudah menjadi santapan dari waktu ke waktu. Terbersit saat itu tertarik untuk mengikuti seleksi Calon Pengawas Sekolah.Â
Meskipun ada sebagian orang yang meragukan niat saya itu. Hal yang pasti niat dalam diri adalah ingin mengembangkan kompetensi diri yang lebih tinggi lagi di dunia Pendidikan.
Ada beberapa pertanyaan yang seringkali mampir di telinga saya,"Bu Novi, Kenapa sih ingin menjadi Pengawas Sekolah?". "Bukankah menjadi Kepala Sekolah itu sudah enak?". "Bu Novi, sudah siap seratus prosen untuk menjadi Pengawas Sekolah?". "Bukankah menjadi Kepala Sekolah lebih leluasa dalam mengembangkan potensi sekolah?" "Bu Novi tidak akan menyesal, masih terlalu muda untuk masuk ke dunia Kepengawasan?" "Sekolah masih membutuhkan energi dan ide-ide kreatif, inovatif untuk mengembangkan potensi sekolah." Dan masih banyak pertanyaan lagi yang seolah-olah meragukan saya untuk masuk ke dunia Kepengawasan.