Bintang Lima buat Kompasiana

Sengaja saya mengambil judul "Bintang Lima Buat Kompasiana" untuk tulisan saya kali ini, sebagai ungkapan rasa terima kasih yang mendalam. Sebelumnya saya pernah menulis dengan judul "Rumah Menulis Itu Kompasiana" pada akhir tahun 2018 . Saya meminjam istilah kelas tertinggi dalam dunia perhotelan. Kelas paling mewah untuk segala fasilitas yang ditawarkannya. Jika saya meminjam istilah bintang tujuh, nanti para pembaca beranggapan saya sedang mengiklankan sebuah produk obat sakit kepala hehe....

Awal tahun tepatnya bulan kedua pada tanggal 5 Februari 2017 merupakan saat pengingat saya yang utama buat kompasiana yang kini selalu dihati saya. Dan takkan pernah terlupakan juga artikel pertama saya sebagai tonggak dalam sejarah kepenulisan saya di kompasiana yaitu berjudul "Sekolahku adalah Surgaku". Kini tulisan itu sudah bertumbuh dan berkembang mencapai 465 tulisan dengan berbagai kategori. Sungguh kompasiana berbaik hati mengarsipkan semua tulisan saya bahkan menuliskannya jumlahnya, yang saya sendiri jika tidak membuka halaman profil saya di kompasiana tidaklah mampu mengingat untuk berapa jumlah tulisan yang sudah saya tuliskan. Terima kasih kompasiana... saya semakin cinta ...

Tahun ini memasuki masa yang keempat tahun saya bergabung bersama kompasiana yang baik hati menerima saya sebagai salah satu kompasianer. Dalam kurun waktu empat tahun itu, sungguh luar biasa apa yang telah saya peroleh, banyak sekali terutama dalam hal dunia kepenulisan, maupun perolehan nilai-nilai kehidupan dari para penulis senior yang sangat menginspirasi, sepasang sejoli yang sangat cinta menulis, tak pelit berbagi pengalaman yang selalu sarat nilai kebaikan dalam hidup, yakni Bapak dan Ibu Tjiptadinata. Bisa jadi jika memasuki bangku kuliah dalam kurun waktu empat tahun sudah memperoleh gelar sarjana.

Bersama kompasiana saya bebas berekspresi, tak ragu untuk berkarya dalam rangkaian aksara bermakna. Kompasiana telah memberikan ruang kepada saya untuk menuliskan rangkaian kata dalam berbagai kategori sesuai passion yang saya suka. Meskipun terkadang semua kategori ingin saya mencoba menuliskannya. Mulai dari kategori Ekonomi hingga kategori wisata. Bukan ingin menjadi orang yang kemaruk sih,,,tetapi rasa penasaran yang tinggi tetapi itu belum kesampaian. Seperti kategori ekonomi dan politik. Namun bukan berarti tidak menyimak tulisan-tulisan para kompasianer hebat-hebat di bidang itu, justru dengan membaca tulisan-tulisan para kompasianer hebat itu saya banyak belajar tentang dunia itu yang semula saya kurang menyukainya. Dengan demikian banyak ilmu baru yang saya dapat di rumah besar kompasiana ini.

Selain itu, banyak hal yang saya dapat sekait nilai-nilai kebaikan selama bergabung di kompasiana ini. Setidaknya ada 5 hal yang tercatat dalam kehidupan saya. Apa sajakah itu?

1.  Mempunyai Rumah Menulis

Semenjak bergabung dengan kompasiana semangat menulis saya seperti bensin yang terpantik api, menyala dan membara, semua kategori ingin dicoba. Apapun kegiatan yang saya lakukan baik dalam kaitan kedinasan ataupun aktivitas di keluarga, rasanya belum afdol jika tidak segera menuliskannya dan menyimpannya di rumah besar kompasiana ini untuk selanjutnya ditayangkan. Jangan ditanya bagaimana paniknya, pada suatu ketika tulisan saya belum bisa ditayangkan, semua orang yang ahli bidang IT saya tanya satu persatu..ternyata memang sedang ada gangguan hehe...

Terbukti di rumah ini kini tulisan saya sudah tercatat 465 tulisan, meskipun saya merasa itu belumlah maksimal jika saya membandingkannya dengan kompasianer hebat yang menjadi papan atas di rumah ini. Namun hal ini tetap saya syukuri agar lebih meningkatkan lagi kualitas juga kuantitas menulis saya.

2. Mendapatkan Keluarga Baru

Bersama rumah menulis kompasiana saya seakan mendapatkan keluarga baru yang harmonis. Dari mulai admin kompasiana hingga para kompasianernya ramah dalam berkomunikasi di dunia maya. Keluarga yang terdiri dari banyak anggota, berbagai kalangan yang tidak memandang status, dari usia muda hingga lanjut usia, sebutan junior hingga senior, dan lain sebagainya yang terkait dengan aneka ragam perbedaan. Disini dipersatuan dalam satu frekuensi yang sama-sama memiliki kecintaan pada dunia menulis. Berbagai tulisan lengkap ada disini yang dituangkan oleh para anggotanya yakni para kompasianer. Saling menyapa, saling memberi vote dan saling mengomentari sebagai cara untuk memberi semangat dan apresiasi. Jika sudah terbangun komunikasi seperti ini rasanya seperti sudah kenal dekat, percakapan penuh keakraban padahal secara langsung tatap muka banyaklah yang belum bertemu.

3. Saling Menghargai Sesama Penulis

Saya merasakan eksistensi diri ya di kompasiana ini. Merasa dihargai oleh admin kompasiana ketika tulisan saya ditayangkan tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diperhatikan. Apalagi ketika tulisan itu menjadi Highligt terlebih Headline, duhhh...berasa dapat durian runtuh. Belum lagi ketika tulisan saya mendapat apresiasi dari sesama kompasianer ataupun para pembaca lain yang membaca tulisan saya setelah saya share ke media sosial lainnya. Semakin menguatkan hati bahwa ketika mau menulis itu akan ada harga yang dibayar yaitu kepuasan batin terlebih ketika tulisan itu di apresiasi. Meskipun saya juga masih menyadari belum mampu menyimak semua tulisan para kompasianer semuanya yang berjibun tiap detiknya karena keterbatasan waktu berbagi dengan kegiatan tugas pokok utama saya sebagai Ibu Rumah Tangga dan Manajer di dua sekolah dasar.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Bahwa dengan menulis di rumah besar kompasiana dapat meningkatkan rasa percaya diri itu benar adanya. Bagaimana tidak, tulisan saya yang masih jauh dari sempurna seperti penulis-penulis ternama di Indonesia pada umumnya dan di kompasiana khususnya tetap di apresiasi. Setidaknya saya lebih bersemangat untuk selalu menuliskan segala apa yang menjadi buah pikiran. Saya selalu berpegang pada slogan "Tulislah apa yang akan kamu kerjakan dan kerjakan apa yang telah kamu tuliskan".  Bagaimana saya bisa menuangkan tulisan jika saya tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup tinggi. Kompasianalah salah satunya, disamping guru-guru menulis saya, para kompasianer senior yang hebat-hebat, jumlah tulisannya yang sudah mencapai ribuan. Selain membuat rasa percaya diri juga mereka itu sangat menginspirasi.

5. Menghasilkan Karya Nyata

Tidak bisa dipungkiri, setelah saya bergabung di kompasiana awal tahun 2017 hingga tahun 2020 beberapa buku saya sudah diterbitkan dan ber ISBN pula. Dengan dibantu guru menulis saya yang tidak pernah lelah menyemangati saya yaitu Idris Apandi yang juga kompasianer populer, saya telah menerbitkan 14 buah buku. Buku tunggal sebanyak 4 buah buku dan antologi 8 buah buku. Karya ini sebagai manifestasi nyata saya dalam menulis. Dengan harapan dapat membuat jejak perjalanan hidup dan kehidupan saya di dunia ini.

dok. novi nurul khotimah

Saya sangat menyadari masih banyak keinginan yang membumbung tinggi dengan kompasiana rumah besar menulis ini. Ketika ada kegiatan tahunan Kompasianival ingin rasanya turut hadir, namun belum juga terealisasi. Ingin rasanya ikut kopdar dengan kompasianer yang hebat-hebat. Ingin terus mengikuti update Kompasiana yang programnya itu selalu menarik seperti sekarang ini yang sedang berlangsung "Maraton Menulis Awal Tahun". Namun belum mampu untuk mengikutinya, "nanti bolong-bolong kayak kue donat" itu kata admin kompasiana hehe... Belum mampu berkomitmen untuk marathon.

Sungguh luar biasa konten kompasiana yang kian hari kian menarik, selalu asyik untuk disimak. Ibarat sebuah hotel, julukan Bintang Lima buat Kompasiana. Semoga Kompasiana semakin ramah, semakin menginspirasi banyak orang terutama para penulis, baik yang masih pemula maupun yang sudah melanglangbuana.

Terima kasih tiada terkira saya sampaikan, keberadaanmu telah memberi warna pada jejak-jejak menulis saya.

Salam hangat dan sehat selalu...!

Cirebon, 07012021

Novi Nurul Khotimah