Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Memupuk Remaja Berkarakter di Era Milenial

28 Oktober 2018   07:45 Diperbarui: 28 Oktober 2018   08:58 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika rasa lelah mendera, rasa penat menjelma, rasa kantuk merajuk setelah sehari penuh melakukan aktivitas,  ingin rasanya segera mencari posisi enak untuk melepaskan semua rasa itu. Entah itu selonjoran ataupun leyeh-leyeh saat tiba di rumah (hehe..pinjam istilah rekanku, pasti deh senyum-senyum ketika membaca tulisan saya ini).

Namun bayangan sofa yang empuk sementara saya abaikan dahulu. Ada sesuatu hal yang harus saya lakukan daripada sekedar mendapatkan posisi enak. Notebook adalah sesuatu yang mencuri perhatian saya sehingga energi yang hampir tenggelam perlahan muncul kembali.  Saya mulai membuka notebook untuk menggoreskan kegiatan yang seharian telah dilakukan. Sangat disayangkan jika moment itu dilewatkan begitu saja.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Hari Sabtu 27 Oktober 2018, saya bersama dua sahabat terbaik yaitu Ibu Ari dan Ibu Dinni menjadi juri lomba cipta dan baca puisi untuk siswa SMP. Lomba cipta dan baca puisi ini merupakan salah satu lomba literasi yang digelar pada Festival Literasi Siswa yang diselenggarakan oleh Komunitas GELEMACA didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Crebon dalam rangka menyambut Bulan Bahasa.

Lomba ini bertempat di SMPN 1. Lomba literasi siswa SMP lainnya adalah menulis pantun,cipta cerpen, story telling bahasa Inggris, debat dan presentasi buku. Sedangkan lomba literasi SD kelas rendah yaitu mewarnai dan melanjutkan cerita. Menulis pantun, menulis cerpen, mendongeng , dan presentasi buku diikuti oleh kelas tinggi.

Lomba cipta dan baca puisi mengambil tema Remaja berkarakter di era milenial". Peserta berjumlah 27 siswa terdiri dari siswa-siswa SMP baik negeri maupun swasta yang ikut dalam program CLRC. Uniknya dari ke 27 peserta itu semuanya siswa perempuan.

Inilah perempuan-perempuan generasi milenial yang akan mewarnai generasi emas di tahun 2045. Saya perhatikan dari ke 27 peserta sangat antusias dan serius dalam mengikuti jalannya lomba ini dengan durasi waktu 60 menit. Dilanjutkan dengan membacakan puisi yang telah dibuat oleh para peserta lomba.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Kriteria penilaian dalam mencipta puisi adalah penafsiran tema, diksi da gaya bahasa,keselarasan antara baris dan bait. Sedangkan kriteria dalam membaca puisi adalah penampilan , pelafalan, vocal dan intonasi, ekspresi dan penghayatan. Itulah kriteria yang harus dipenuhi para peserta jika ingin menjadi juara. Peserta dituntut piawai menulis dan membaca puisi.

Puisi adalah berbicara tentang rasa. Begitulah saya menafsirkannya Dari seluruh peserta yang membacakan hasil karya asli mereka, diantaranya ada beberapa peserta yang mampu membaca puisi dengan indah, menarik, dan asyik menyimaknya hingga ada peserta yang mampu membuat airmata saya menetes ketika membacakan karya puisinya. Gaya mereka dalam membaca puisi berbeda-beda. Salut dan bangga, itulah yang saya apresiasi. Di era milenials masih ada generasi yang mencintai puisi.

Tekad Anak Bangsa adalah salah satu judul puisi karya siswa yang membuat para juri terkesima, tak terkecuali saya saat menyimak pembacaannya. Dari setiap diksi yang dipilih menyiratkan sebuah tekad yang kuat dari seorang anak bangsa era milenial untuk dapat berkarya.

Suatu keinginan seorang generasi muda yang tetap ingin berjuang di tengah badai moralitas yang kian mendera, tetap berusaha menumbuhkan kepercayaan meskipun kepalsuan-kepalsuan kerapkali dia temukan. Itulah sebagian pesan moral yang dia sampaikan. Subhanallah.luar biasa!!!

Semoga kegiatan lomba ini bukan hanya sekedar mencari siapa pemenangnya, siapa juaranya,  sukses penyelenggaraannya namun mampu menyiapkan, membekali dan memupuk remaja-remaja tunas bangsa yang memiliki karakter kuat dalam menghadapi era milenial ini agar tidak tergerus derasnya teknologi dengan hal-hal negatifnya tetapi mampu memanfaatkan arus teknologi untuk hal-hal yang positif buat masa depan mereka.

Selamat Berkarya buat Tunas-Tunas Bangsa!

Terima kasih kepada yang berkenan membaca tulisan saya ini. 

Salam Literasi__untuk hidup lebih baik!! 

Cirebon, 27102018

Novi Nurul Khotimah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun