Literasi Kota Cirebon tak pernah mati karya. Tidak juga mati rasa, apalagi mati gaya. Sejuta ide bermunculan bagaikan jamur di musim penghujan. Segudang rencana telah tertanam, tersusun apik dalam sejumlah program. Â
Tim Literasi Kota Cirebon yang tergabung dalam komunitas Gelemaca adalah pegiat-pegiat militan. Tanpa kenal lelah mereka berjuang menguatkan akar kecintaan terhadap literasi di Kota Udang ini. Â
Mereka tidak hanya pandai mengajak tanpa punya karya. Karya mereka bertebaran dimana-mana tak kalah bagaikan bintang bertebaran di langit. Hemmm..keren bukan?? Â Dan Literasi Kota Cirebon semakin keren karena mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Pendidikan bersama jajarannya.
Begitulah kiranya saya mengawali tulisan untuk kali ini. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian di dalamnya. Tidak lupa menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya buat para pegiat literasi atas kinerja yang beranjak di tahun keempat.Â
Semangat yang tetap menyala meskipun seringkali bertemu berbagai kendala. Tetap maju terus pantang mundur. Program-program tetap berjalan, baik program insidental maupun program reguler.Â
Workshop merupakan kegiatan yang kerapkali dilaksanakan. Di samping itu tantangan dari CLRC (Cirebon Leader Reading Challenge)Â tetap berjalan setiap tahun. Dan tahun ini merupakan tantangan kali ketiga. Sungguh kinerja luar biasa yang didasari komitmen yang kuat untuk kemajuan literasi di Kota tercinta ini.
Kegiatan yang masih hangat dihelat adalah "Workshop Menulis Berita" bagi para guru. Saya berharap liputan saya ini belum tertinggal apalagi sampai basi hehe... .Saya berusaha mengikat momen, memungut makna dari apapun yang saya lihat, saya cium. saya dengar, saya raba dan saya rasa. Sehingga momen itu tidaklah hilang seperti embun yang menguap bersama sinar mentari.
Workshop Menulis Berita ini dibatasi hanya untuk 40 peserta. Peserta terdiri dari guru dari jenjang SD, SMP, Â dan SMA serta beberapa Kepala Sekolah juga ikut serta. Andaikan kelas menulis berita ini tidak dibatasi, Â saya sangat yakin peserta pasti membludak.Â
Mengingat antusias para guru pada dunia menulis di Kota Cirebon ini sedang mewabah. Virus menulis mulai menular. Setiap hari di salah satu medsos grup Literasi Kota Cirebon tidak pernah sepi oleh kiriman kegiatan literasi dari setiap sekolah.Â
Ramai saling memotivasi dan tidak pelit untuk mengapresiasi meskipun hanya dengan emoticon sebuah jempol. Itupun sangat bermakna. Grup yang dibentuk oleh admin hanya untuk menshare tentang hal yang berkaitan dengan literasi dan pendidikan. No, untuk share SARA, Politik atau Hoax. Grup yang asyik bukan?
Pada kegiatan ini, Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Drs. H. Jaja Sulaeman, M. Pd berkenan membuka acara. Sebelum membuka secara resmi, beliau menyampaikan pengarahan. Ada beberapa pesan beliau yang bisa saya petik.Â
Di antaranya bahwa para guru di zaman sekarang harus mampu menggunakan literasi digital, manfaatkan web yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan untuk menshare kegiatan-kegiatan di sekolah terutama prestasi-prestasi yang diraih baik prestasi agar diketahui oleh banyak orang sehingga mampu menjadi inspirasi bagi sekolah lain.Â
Selain itu, beliau menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan Literasi di Kota Cirebon yang berasal dari bawah bukan dari atas. Jika dianalogikan dengan sebuah pohon, literasi Kota Cirebon telah memiliki akar yang kuat. Dengan demikian siapapun pejabat yang menjadi pemimpinnya, Â beliau meyakini Literasi Kota Cirebon akan tetap berjalan..
Bertindak sebagai Narasumber adalah Ketua Tim Pengelola Website Dinas Pendidikan Kota Cirebon Bapak Wahyu, M. Kom. dan Bapak Deny Rochman, seorang guru SMPN yang multi talent, mantan jurnalis koran ternama di Kota Cirebon sekaligus pegiat literasi.Â
Kehadiran mereka seperti mengobarkan bara menulis pada para peserta. Informasi yang disampaikan sangat memprovokasi para peserta. Dan hasilnya tidak menunggu lama menjadi nyata. Saya sudah membaca salah satu karya tulisan dari salah seorang guru peserta Workshop Menulis Berita yang dishare di salah satu medsos dengan judul "Bu Guru Nulis". Sangat runtut dalam penuturannya bagi seorang penulis pemula..
Itulah tulisan saya kali ini. Semoga literasi tetap membumi. Selalu menjadi penyejuk hati. Terima kasih yang berkenan membaca. Salam Literasi!!
Cirebon, 26082018
Novi Nurul Khotimah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H