Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Sebutir Pasir Bertatap Curiga

11 Februari 2018   06:54 Diperbarui: 11 Februari 2018   08:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.publicdomainpictures.net

Selama matahari masih menjaga kesetiaan pada bumi

Tak berpaling sedikitpun ketika penghuni bumi terkadang mengingkari

Tetap menebarkan bias-bias cahaya benderang sepanjang siang

Menanggalkan tirai-tirai kegelapan yang akan menghadang

Ketika geliat mentari pagi hadir membawa kehangatan

Masihkah mencemaskan diri-diri yang menggigil kedinginan

Ketika keramaian masih mewarnai pelangi kehidupan

Mengapa masih takut jiwa tenggelam dalam kesendirian

Ketika deburan ombak tak mampu memecah kesetiaan

Tak bergeming meluluhkan kekokohan batu karang

Manakala samudera di lautan memberikan sejuta cinta

Mengapakah mengkhawatirkan sebutir pasir bertatap curiga

Selama sentuhan birunya langit mampu memberikan keteduhan

Tak usahlah hiraukan bisikan angin yang menebar kegaduhan

Tatkala hadirnya lambaian malam mampu menebar kedamaian

Mengapa masih ragu mengikis benih-benih pemacu kebencian

Cirebon, 11022018

Novi Nurul Khotimah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun