Sumpah Pemuda merupakan  satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat (KPLJ) mengadakan acara "Writing Camp#1".  Writing Camp #1 dilaksanakan dalam rangka memperingati satu tahun berdirinya KPLJ. Â
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Â Mulai dari hari Jum'at sampai dengan Minggu tanggal 27 hingga 29 Okrober 2017. Bertempat di LPMP Jawa Barat. Acara yang digelar selama tiga hari ini berlangsung sangat spektakuler. Semangat yang ditunjukkan oleh para peserta tidak kalah besar dibandingkan dengan semangat para pemuda pejuang lahirnya Sumpah Pemuda.Â
Semangat menggelora nan membahana dari para peserta yang seratus persen ibu-ibu atau lebih familiar "emak-emak". Emak-emak dengan usia sudah tidak bisa dikatakan muda lagi. Para ibu mayoritas berprofesi sebagai guru, kepala sekolah, pengawas, bahkan ibu rumah tangga. Namun demikian semangat yang ditunjukkan sangatlah luar biasa. Para ibu yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap dunia literasi.
Rangkaian acara sarat dengan materi yang sangat menarik. Nara sumber merupakan orang-orang pilihan yang memang ahli sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Hal yang menjadikan acara ini luar biasa adalah lima orang nara sumber dari keenam nara sumber yang ada berasal dari KPLJ sendiri.
Pertama, Â Idris Apandi, M.Pd., adalah seorang widyaiswara LPMP Jawa Barat juga seorang Trainer Menulis. Materi yang disampaikan adalah Kreatif Menulis Artikel dan Buku. Keahlian beliau dalam menulis tidak diragukan lagi. Tulisannya menyebar dimana-mana. Di media cetak banyak, di media sosial bertebaran, dan buku-buku karyanya seakan sudah tidak bisa dihitung lagi dengan jari. Bahkan beliau merupakan penulis yang sudah masuk level maestro di salah satu media online yaitu Kompasiana.Â
Setiap tulisan beliau yang dikirim selalu menjadi Higtlightbahkan Headline. Dua kategori tersebut sudah menjadi langganan setiap tulisannya di publikasikan. Sepertinya apapun yang beliau tuliskan bukan hanya sekedar untaian kata-kata belaka tetapi merupakan untaian mutiara-mutiara yang indah. Beliau juga merupakan Ketua Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat. Beliau pula yang menggagas lahirnya komunitas ini. Beliau adalah orang yang pandai mempengaruhi seluruh anggotanya agar mau menulis.Â
Membakar semangat para anggota untuk menghasilkan karya. Terbukti kian hari anggota KPLJ semakin bertambah. Hasil dari arahannya pun banyak terlahir penulis-penulis yang telah melahirkan karya yang diabadikan dalam bentuk penerbitan buku. Baik itu buku hasil karya keroyokan ataupun buku hasil karya mandiri.
Kedua, Â Mim Yudiarto, beliau adalah Praktisi Kehutanan IPB yang sangat mencintai sastra. Materi yang disampaikan beliau adalah Kreatif Menulis Puisi. Kehadiran beliau sangat dinantikan oleh para "emak-emak" yang sudah terpincut oleh puisi-puisinya yang sering menghujani grup KPLJ di dunia maya. Puisi dengan untaian kata-kata yang terkadang susah dimengerti oleh nalar orang awam. Bahasanya yang disajikan bahasa tingkat dewa. Tidak mudah untuk menebak arah dan makna puisi yang beliau tulis.Â
Puisi-puisi yang beliau tulis bisa menjadikan pembacanya sangat baper. Bahkan dengan untaian kata perkata bisa membuat pembaca termehek-mehek. Tak heran begitu pertemuan awal tiba, berpasang mata berselancar mencari keberadaan beliau. Tentunya moment itu tak luput diabadikan. Ibu-ibu berebut berfoto bersamanya. Beliau juga sudah sangat terkenal di media online Kompasiana juga. Karya-karya beliau di kompasiana sering menjadi pilihan, Highlight, terpopuler, dan mendapat predikat nilai tertinggi. Luar biasa...karya yang spektakuler.
Ketiga,Jerri Miftahudin K., S.Pd.,M.M. Beliau menyampaikan materi tentang Tips Menulis Publikasi Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat Guru. Keberadaan beliau di grup KPLJ sebagai penyejuk rohani. Dengan Al Mir'ah, beliau menyampaikan tausyiah religinya. Terutama di pagi hari, bahkan dinihari. Mengingatkan dengan setia kepada sesama anggota untuk tidak terlena akan dunia.Â
KPLJ ini sungguh merupakan grup yang sarat dengan kebaikan. Kebaikan untuk urusan dunia tetapi tidak melupakan kebaikan di akhirat yang sesungguhnya. Semua saling berbagi. Grup medsos yang sangat minim hoax-hoax yang tidak penting.
Keempat, Iis Nur'aeni M.Pd.I adalah Juara 1 Olympiade Guru Nasional juga sebagai Penulis Buku. Beliau menyampaikan materi tentang Menulis Mengantarkan Jalan-jalan ke Benua Eropa. Beliau merupakan orang terpilih di tingkat nasional. Keahlian menulis yang dimilikinya telah membawa jalan-jalan ke Benua Eropa. Prestasi beliau sangat menginspirasi para guru.Â
Berbagai kejuaraan pernah beliau ikuti. Kepiawaian dalam menulis beliau tak segan untuk berbagi baik di grup medsos maupun dalam berbagai pertemuan. Kehadirannya sering menjadi provokasi para peserta dalam membakar semangat menulis dan mengikuti berbagai perlombaan dengan bidang yang sama sekira dunia literasi.
Kelima, Erni Wardhani, M.Pd., yang lebih dikenal dengan "Ceu Entin". Beliau adalah seorang guru sekaligus Penulis Buku. Materi yang disampaikan tentang Kreatif Menulis Cerpen/Novel. Beliau merupakan salah satu nara sumber yang spektakuler juga. Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta anggota KPLJ. Para anggota yang selama ini hanya mengenal dan berkomunikasi lewat dunia maya. Dengan Ceu Entin sebagai tokoh dalam salah satu novel yang ditulisnya.Â
Beliau piawai dalam menulis cerpen dan novel. Pembawaanya yang sangat ekspresif menjadi daya tarik saat menyampaikan materi sehingga tidak membuat jenuh bagi anggota KPLJ yang menjadi peserta di writing camp#1. Suasana pelatihan menjadi hidup dan menyenangkan. Beliau juga sangat eksis di media sosial. Karya-karyanya sering di posting di berbagai media sosial. Tentunya dengan follower yang berjumlah ribuan orang. Keberadaan beliau di media online Kompasiana juga sudah sangat familiar.Â
Beliau sering menjadi bagian dari acara yang diselenggarakan Kompasiana. Â Buku-buku cerita atau novel beliau sudah banyak yang diterbitkan. Bahkan buku yang belum terbit sekalipun sudah banyak ditunggu para pecinta dan pembaca setia.
Nara sumber utama adalah Prof. DR. H. Endang Komara, M.Si. Beliau adalah Tim Penyusun Pedoman Literasi Kemendikbud RI. Beliau menyampaikan materi tentang Kebijakan Pengembangan Budaya Literasi Bagi Guru. Beliau juga merupakan seorang dosen di Perguruan Tinggi swasta di Kota Bandung. Materi yang sangat berkualitas disampaikan oleh nara sumber yang mumpuni pula.
Begitulah kegiatan hari pertama dan hari kedua diisi dengan materi-materi yang menarik dari para nara sumber yang hebat. Tidak tampak di kelelahan di raut muka para peserta meskipun jadwal sangat padat. Bahkan meskipun hari sudah larut malam kegiatan masih berlangsung. Hal itu menandakan para peserta sangat enjoy dalam mengikuti writing camp ini. Â
Hari ketiga diawali dengan kegiatan bedah buku cerita anak hasil karya dari Ibu Hj. Neni Nufus salah seorang anggota KPLJ yang berprofesi sebagai Pengawas Sekolah. Buku cerita tersebut berjudul "Petualangan Anant", diperuntukkan buat siswa sekolah dasar.Â
Menjelang siang rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Launching dan Bincang Buku "Cinta, Rasa, dan Puisi" (Antologi Puisi Tema Kuliner) buah karya para anggota KPLJ. Kegiatan berlangsung sangat meriah, dipandu oleh pakar puisi Mim Yudiarto Sang Pujangga. Pada sesi ini peserta yang berasal dari anggota KPLJ lebih banyak dari writing camp.Â
Mereka adalah para penulis puisi tema kuliner. Acara dikemas sangat menarik. Penulis dibuat harap-harap cemas oleh Sang Pujangga. Siapa gerangan yang akan menjadi puisi pilihan Sang pujangga dan di daulat harus membacakannya. Sehingga launching buku puisi kuliner ini meninggalkan kesan yang mendalam. Ditambah lagi ada sajian kuliner dari beberapa daerah yang telah disiapkan para peserta. Penutup seluruh rangkaian kegiatan writing camp ini adalah syukuran milad KPLJ yang pertama.Â
Semoga KPLJ semakin sukses berkembang dan membawa keberkahan bagi banyak orang di tahun-tahun mendatang. Aamiin... .
Wajah-wajah sumringah penuh kehangatan dan kekeluargaan nampak di setiap peserta  yang hadir. Tak terkecuali dari para peserta yang telah mengikuti writing camp selama tiga hari. Suasana kebersamaan begitu nyata, bahkan diantara mereka banyak yang baru berjumpa. Namun jalinan silaturahmi telah menyatukan mereka yang berasal dari berbagai daerah.Â
Mereka tetap semangat menggelora, antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Meskipun untuk kegiatan ini sumber dana berasal dari para anggota. Namun jika sudah cinta berapun biaya yang harus dikeluarkan tidaklah menjadi beban. Mereka sudah memiliki keyakinan mencari ilmu itu kewajiban. Berkarya adalah kebutuhan. Ketua KPLJ dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita.
Dengan demikian momentum Hari Sumpah Pemuda, sangatlah tepat dijadikan saat untuk berkarya, berkarya, dan terus berkarya buat negeri tercinta. Jayalah Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Jayalah Indonesia... .
Bandung, 29102017
Novi Nurul Khotimah, Kepala SDN Pelandakan 1 Kota Cirebon
Anggota Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H