Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu Jam Saja bersama Bapak Presiden

14 April 2017   09:39 Diperbarui: 14 April 2017   19:00 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Menunggu adalah suatu pekerjaan yang menjenuhkan. Suatu hal yang membosankan. Waktu lima menit terasa 5 jam. Namun mengapa banyak orang rela menunggu dengan masa waktu yang lama? Rela berlama-lama menunggu, berjubel dengan bermandikan keringat. Berjibun orang dari berbagai kalangan. Dari mulai rakyat jelata, kaum biasa-biasa, sampai dengan kaum elite. Dimanakah dan adakah realita seperti itu? Jawabannya adalah ada.
       Pada hari Kamis tanggal 13 April 2017, masyarakat kota Cirebon begitu antusias menunggu kehadiran Bapak Presiden Republik Indonesia yang dicintainya beserta rombongan. Beliau akan menyerahkan langsung bantuan program Indinesia pintar yang terdiri dari Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi anak-anak sekolah, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) buat ibu-ibu hamil, dan Program keluarga Harapan (PKH)
Saat tulisan ini dibuat, aku berada diantara ribuan orang yang ikut menunggu dalam kerumunan. Kerumunan itu adalah saat menunggu orang nomor satu di Indonesia yang akan segera hadir di tengah-tengah kami. Sungguh luar biasa, euforia masyarakat dari berbagai kalangan. Mereka terdiri dari anak-anak sekolah yang akan mendapatkan PIP, ada ibu-ibu hamil yang kurang mampu akan mendapatkan makanan tambahan. Warga miskin yang akan mendapatkan PKH (Program Keluarga Harapan).
       Situasi ini ditambah dengan ramainya suara tangisan bayi yang dibawa ibu-ibu penerima bantuan. Sungguh tak kenal lelah mereka. Mereka sudah berada di lokasi penyerahan bantuan sedari pagi. Pukul 11 siang sudah berduyun-duyun hadir. Dengan jadwal diagendakan kehadiran bapak presiden pukul 15. Namun hingga pukul 16.30 bapak presiden yang dinanti belum hadir juga. Mereka dengan setia menunggu hadirnya orang nomor satu di Indonesia. Beliau akan hadir di kota yang kami cintai, kota Cirebon.
   Kejenuhan terobati sejenak dengan hadirnya selingan sebuah lagu berjudul BUNDA. Lagu tersebut dibawakan oleh salah satu siswa SMAN pavorit di kota Cirebon yang sekaligus merupakan anggota paduan suara dalam upacara penyambutan kehadiran Presiden Jokowi beserta rombongan. Sungguh suara yang merdu dan indah. Sehubungan yang hadir mayoritas ibu-ibu banyak yang terharu mendengarkan lagu itu. Tidak sedikit yang menitikkan airmata menyimak kata per kata dalam syair lagu tersebut. Sontak, begitu lagu selesai applause dari undangan yang hadir sangat meriah. Tidak kalah syahdunya jika yang menyanyikan penyanyi aslinya yaitu Melly Guslow.
Akhirnya pukul 16.45 WIB, beiau yang dinanti akan tiba. Beliau yang ditunggu segera menuju tempat yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Protokoler kepresidenan telah memberi pengarahan kepada semua undangan yang hadir. Pengawalan dari pasukan pengamanan yang begitu ketat sudah terlihat dari sejak awal. Barisan pengamanan tersebar dimana-mana. Bahkan untuk masuk ke ruangan tidak semua orang bisa masuk. Hanya warga penerima bantuan PIP, undangan yang memiliki ID card, dan para pendamping. Tidak sekedar itu, saat masuk ke arena pun pemeriksaan terhadap orang yang masuk berlaku seperti di bandara internasional. Sungguh ketat luar biasa.
     Suara teriakan histeris dari warga dan yang menunggu bergemuruh di dalam ruangan begitu melihat Presiden RI muncul dari sebelah kiri podium. Mereka berdiri sambil melambaikan bendera merah putih menyambut dengan suka cita. Penantian yang panjang sudah terlupakan. Berganti dengan kegembiraan bisa bertemu dan berhadapan langsung dengan orang nomor satu di Indonesia. Bapak Presiden tampil dengan baju kemeja panjang putih dan celana panjang hitamnya. Warna baju ciri khas beliau yang mencerminkan kebersahajaan dan merakyat. Satu persatu warga penerima bantuan PIP yang duduk di barisan depan disalami dengan sapaan akrab.
       Acara diawali dengan laporan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ibu Puan Maharani. Beliau menyapa semua warga dengan mengatakan bahwa warga yang ada di dalam acara ini adalah warga pilihan. Karena tidak semua warga kota Cirebon dapat hadir disini. Warga masyarakat yang hadir mendapat dua keuntungan. Pertama, bisa mendapatkan bantuan dari Bapak Presiden dan kedua, bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Presiden RI. Dengan demikian waktu menunggu kurang lebih empat jam bukan hal yang harus dikeluhkan.
      Tiba gilirannya acara puncak yaitu sambutan sekaligus pemberian bantuan langsung oleh Bapak Presiden Jokowi. Beliau mengawali sambutannya dengan memanggil anak-anak yang menangis tiada henti.Anak Balita yang digendong oleh ibunya dipanggil ke depan dan diajak ngobrol. Itulah salah satu bentuk perhatian dari seorang Presiden kepada rakyatnya. Selanjutnya, beliau lebih sering bertanya jawab dengan warga yang hadir. Baik pertanyaan yang ditujukan kepada siswa maupun ibu-ibu rumah tangga. Mereka yang berhasil menjawab pertanyaan diberi hadiah langsung berupa sebuah sepeda. Akhir dari sambutannya, beliau berpesan agar warga yang mendapat bantuan PIP, harap dimanfaatkan sebaik-baiknya hanya untuk keperluan yang mendasar. Utamakan untuk kebutuhan anak-anak sekolah.
    Dengan berakhirnya sambutan Bapak Presiden maka berakhir pula rangkaian acara Penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk warga masyarakat Kota Cirebon.Kurang lebih satu jam beliau ada di tengah-tengah warga masyarakat Kota Cirebon. Terima kasih kami atas kunjungannya. Selamat jalan Bapak Presiden beserta rombongan semoga Alloh senantiasa memberkahi.
Cirebon, 13042017
Penulis
Novi Nurul Khotimah
Anggota KPLJ Jawa Barat

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun