Mohon tunggu...
Noviniar Mulyaningrum
Noviniar Mulyaningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi Semester Akhir

Saya Novi, mahasiswi yang sedang berjuang untuk mendapatkan gelar sarjana. Bercita-cita ingin menjadi orang sukses yang hanya bermodal "rebahan". Yang sedang berjuang untuk segera lulus kuliah dan menggantikan orang tua mencari nafkah. Saya suka membaca novel dan pernah ingin membuat sebuah novel tetapi untuk menulis adalah hal baru dalam hidup saya. Semoga kalian semua suka dengan tulisan saya.. Selamat Membaca! :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antimo Menjadi Alternatif Remaja untuk "Ngefly"

31 Oktober 2019   19:26 Diperbarui: 23 Juni 2021   08:46 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antimo Menjadi Alternatif Remaja untuk "Ngefly". | ProSehat

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood yang drastis pada remaja seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari dirumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka.

(sumber: darunnajah.com)

Salah satunya adalah dengan penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya yang merupakan bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Baca juga: Hindarkan Anak dari Narkolema, Ancaman Lain Selain Narkotika

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan usia sasaran narkoba adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.

Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.

Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

(sumber: bulelengkab.go.id)

Salah satu obat yang dapat digunakan adalah Antimo, banyak yang berbicara soal maraknya penyalahgunaan obat anti mabuk (Antimo). Seharusnya obat tersebut hanya bisa dibeli dalam jumlah tertentu. Salah satu yang berbicara soal penyalahgunaan obat Antimo adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Ritanenny.

Rita menjelaskan Antimo adalah obat yang masuk dalam kategori biru. Jumlah dalam setiap penjualannya dibatasi, ada tanda lingkaran biru pada kemasannya. Yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter. Memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam (Selasa, 31/7/2018).

Rita menjelaskan, efek konsumsi setiap obat tentunya berbeda-beda. Yang pasti, penggunaan diluar batas akan menimbulkan efek samping yang buruk terhadap kesehatan.

"Beberapa item obat efek sampingnya gak tunggal. Sedangkan kalau Antimo biasanya ngantuk, intinya setiap efek obat berbeda-beda tergantung sensitifnya," katanya. 

Baca juga: Dinamika Remaja Penyalahgunaan Narkotika

Kedepannya, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi akan menindaklanjuti maraknya penyalahgunaan Antimo. Dengan cara koordinasi lintas sektor, baik dengan pengusaha penjualan obat maupun kepolisian. 

Misalnya anak sekolah membeli Antimo kalau satu dua saja sah saja. Tapi kalau jumlah yang banyak akan menjadi persoalan (sukabumiupdate.com).

Salah satu penyalahgunaan Antimo terjadi di sebuah Pesantren yang ada di Tangerang. Penyalahgunaan ini dilakukan oleh santriwati (sebutan untuk siswi perempuan). Santriwati ini adalah anak dari pasangan yang berprofesi sebagai polisi. Pasti kalian tidak menyangka dan bertanya-tanya, "kok anak polisi tapi memakai narkoba?". 

Santriwati tersebut menggunakan narkoba karena untuk mengalihkan rasa depresinya. Kedua orang tuanya bercerai dan dia ikut bersama ibunya yang memiliki jabatan tinggi di kepolisian. Sehingga waktu yang seharusnya untuk mengurus anaknya dirumah menjadi terbengkalai karena kesibukan sang ibu, sehingga si anak ini dimasukkan kedalam pesantren.

Di dalam pesantren pun si santriwati ini merasa bosan karena terlalu banyak tugas dan guru-guru yang ada disana terlalu galak. Sehingga dia mengalihkan rasa bosannya ini dengan menggunakan obat Antimo.

Setiap diberi uang oleh orang tuanya dia akan membeli Antimo dengan jumlah yang sangat banyak dan meminumnya sekaligus. Tetapi jika obat tersebut habis dan uang miliknya pun habis dia menjadi sakau dan akan membeset bagian tubuhnya disitu dia tidak merasa kesakitan malah membuat dia senang dalam melukai tubuhnya.

Temuan penyalahgunaan ini tidak hanya di pesantren Tangerang saja tetapi juga perantren yang ada di Jawa Timur. Temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) soal adanya penggunaan narkoba oleh santri di sebuah pesantren di Jawa Timur untuk memperkuat stamina sehingga kuat berzikir berujung pada rehabilitasi.

Baca juga: Narkotika Merajalela karena Faktor Praktik Korupsi

"Ya iyalah (direhabilitasi), kami segera ambil langkah dan dari pesantren juga sudah ambil langkah untuk menindaklanjuti para santri yang terlibat atau terkontaminasi untuk segera dilakukan rehabilitasi," tutur Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, Jumat (11/3/2006)

"Sementara ini yang ditemukan di wilayah Jatim, tapi tidak menutup kemungkinan ditemui di wilayah lain. Bahkan tidak hanya pesantren tapi juga sekolah umum," katanya. (pontianak.tribunnews.com)

Dengan melihat dua kasus yang dilakukan oleh remaja diatas, terlihat bahwa pentingnya bagi orang tua, guru, maupun teman sebaya untuk memotivasi remaja itu sendiri.

Mendekatkan diri dengan Tuhan dan membuat diri kita yang telah melampaui masa remaja sebagai figure yang dapat dijadikan contoh untuk mengurangi terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja yang berkelanjutan. (kompasiana.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun