Kenapa kok disebut begitu? Karena INTP itu suka untuk memecahkan masalah.
Seperti contohnya memahami matematika, science, hal-hal yang berhubungan dengan komputer, filsafat dan sebagainya.
Bahkan teringat dari salah satu artikel yang aku baca, kalau realitas itu hanya lompatan bagi seorang INTP untuk memahami “esensinya”.
Jadi di sini aku mau share aja gimana ya hidup jadi seorang INTP dari pengalamanku dan dari berbagai sumber referensi yang aku dapatkan.
1. Seorang introvert
Iya, benar I dari INTP itu introvert. Mungkin introversion dan ekstroversion itu udah umum di telinga orang. Banyak yang beranggapan kalau introvert itu anaknya antisosial, cupu, kudet, gak bisa sosialisasi.
Kayaknya banyak yang salah persepsi deh, bukan ansos tapi asosial aja. Dari pengalamanku, aku itu kurang memahami hal yang menarik perhatian orang pada umumnya.
Sebagian besar orang-orang tertarik pada hal yang sifatnya nyata dan faktual, sementara aku lebih tertarik sama pembahasan yang sifatnya konsep dan ide.
Misalnya, sebagian besar orang sangat bangga dengan pencapaian status mereka, entah itu dalam hal karir, punya pacar/suami, punya barang mewah ini dan itu. Anehnya aku tidak tertarik dengan hal itu.
Karenanya, aku cenderung menarik diri dari obrolan. Itu yang menyebabkan orang-orang berpikir bahwa aku adalah orang asosial.
Gak bisa sosialisasi? Waduh jangan salah ya, orang-orang banyak yang ngira aku ekstrovert pada pandangan pertama (kalau pertama kali ketemu) karena aku orangnya slengean dan suka bercanda.