Setelah pulang dari pasar beliau melakukan pekerjaan rumah yang biasa dilakukan oleh perempuan biasanya seperti masak, menyapu halaman, mencuci baju dan lain sebagainya.
Setelah ditinggal oleh suaminya beliau bekerja sendiri untuk menghidupi keluarganya. Hal ini juga bukanlah hal yang mudah. Tak hanya ujian dalam material terdapat satu anak yang memiliki gangguan dalam kejiwaan. Sinkat cerita gangguan jiwa ini disebabkan karena anak tersebut putus dengan kekasihnya, sang kekasih akan menikah dengan orang lain.
Menjadi orang yang kurang mampu tidak hanya harus kuat fisik melainkan juga harus kuat mental. Karena tidak ada yang gratis di dunia ini. Hati seorang perempuan apalagi seorang ibu sangat ingin membahagiakan anak anaknya, keinginannya ialah membelikan apa yang anaknya mau seperti dengan anak anak pada umumnya.
Anak anaknya pada zaman dulu sering tertinggal dengan anak yang lainnya apalagi pada saat menjelang hari raya idul fitri seperti ini, anak yang lain kebanyakan dibelikan baju baru oleh orang tuanya namun beliau belum bisa membelikan baju baru, kalaupun bisa membelikan itu dibelikan dengan cara kedit.
Hingga saat ini juga sama beliau juga belum bisa setiap tahun membeli baju baru untuk merayakan hari raya. Anak juga jarang kumpul semua karena berbagai kondisi. Apalagi 2 tahun lebaran sebelumnya terdapat pandemi covid.
Dalam hati beliau juga menginginkan lebaran seperti dengan orang lain pada umumnya kumpul dengan anak saudara banyak makanan yang dihidangkan membeli baju baru memberi thr kepada anak anak kecil. "Yo arep pie mbak cobo ne sng kuoso koyo ngene,awkdewe menungso mung iso nglakoni lan nyukuri" Â Terjemahan "mau bagaimana lagi mbak cobaan dari Allah seperti ini kita sebagai manusia hanya bisa menjalani dan mensyukuri".
Banyak pelajaran hidup yang kita terima dari kisah beliau yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari hari kita. Tetap berusaha dalam menjalani hidup kurangi dalam keputusasaan dan tetap mensyukuri apa yang telah diberikan. Bersabar dan berusaha dan berdoa adalah kunci dari sebuah kehidupan. Tetap jalani kehidupan dengan bersyukur dan menyadari bahwa banyak yang jauh dibawah kita.
Sekian yang dapat saya bagikan. Terimakasih telah membaca, mohon maaf apabila ada kesalahan semoga artikel yang saya bagikan dapat diambil manfaatnya dan dijadikan inspirasi untuk kehidupan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H