Mohon tunggu...
Novika Putri
Novika Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - https://instagram.com/novikaputri20

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eko-enzim: Pengendalian Hama Pemukiman Ramah Lingkungan

24 Juni 2022   12:05 Diperbarui: 24 Juni 2022   12:31 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hama adalah hewan atau tanaman yang pada tingkat tertentu dapat memberikan kerugian ekonomi. Pada pemukiman, tanaman atau hewan yang tidak merugikan secara ekonomi pun dapat dinyatakan sebagai hama saat tanaman atau hewan tersebut mengganggu dalam segi kenyamanan ataupun estetika. Misalnya, pada beberapa orang kecoa bukanlah suatu hal yang terlalu mengganggu sehingga tidak dianggap sebagai hama, namun bagi seorang pemilik restoran, kecoa adalah sesuatu yang sangat mengganggu karena dapat merusak citra bersih dari suatu restoran.

Timbulnya hama pemukiman disebabkan oleh pemukiman yang kotor, lembab, bau, dsb. Bagi sebagian hama akan sangat mengganggu, misalnya saja rayap yang keberadaannya akan terdeteksi saat sudah terjadinya kerusakan besar. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, maka perlu  dilakukannya tindakan pengendalian. Namun dalam melakukan pengendalian hama. Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan, misalnya memperhatikan senyawa kimia pada insektisida yang digunakan, penempatan jebakan harus jauh dari jangkauan anak-anak.

Pengendalian hama yang ramah lingkungan ialah dengan menggunakan pengendalian non-kimiawi. Salah satunya dengan menggunakan eko-enzim. Eko-enzim merupakan larutan yang dihasilkan dari fermentasi bahan organik yang dicampur dengan air dan gula. Larutan ini sangat ramah lingkungan karena aman, mudah terurai, dan tidak mengandung senyawa kimia.

Membuat eko-enzim tidak memerlukan biaya yang besar karena kita hanya membutuhkan kulit-kulit buah dan ampas sayur. Ampas buah atau sayur dibuat dalam wadah sebanyak liter air, 50gr gula (gula merah / gula tebu). Larutan eko-enzim menghasilkan gas sehingga wadah yang digunakan sebaiknya terbuat dari plastik, dan tidak boleh terisi penuh. Larutan ini baik digunakan saat sudah tersimpan selama 3 bulan dengan setiap bulannya tutup wadah dibuka agar tidak terjadi penumpukan gas yang dapat menyebabkan wadah meledak.

Serangga hama tidak menyukai bau buah-buahan, sehingga untuk mengusir hama, larutan eko-enzim sebaiknya didominasi oleh bau buah yang tidak disukai, misalnya jeruk, lemon, sereh, lavender, dll. Cara penggunaan eko-enzim ialah larutan dimasukkan ke dalam botol spray dan dicampurkan dengan sedikit air. Lalu campuran disemprotkan pada sarang-sarang dan tempat yang sering didatangi oeh  hama. Selain menggunakan larutannya, hama juga dapat di usir dengan meletakkan ampas dari eko-enzim tersebut.

Pemanfaatan eko-enzim telah banyak dipraktekkan dan para bidang ilmu juga telah banyak melakukan penyuluhan ataupun pemberdayaan terkait larutan tersebut. Tidak hanya dapat mengusir hama, larutan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun cuci piring, cairan pembersih lantai, sebagai disinfektan, mengobati luka gatal, dsb. Selain sangat bermanfaat, membuat larutan eko-enzim dapat menjadi salah satu solusi dalam pengolahan sampah organik.

Datangnya hama bukan hanya sebagai pengganggu, tetapi juga sebagai pembawa penyakit yang bahkan dapat mematikan. Walaupun keberadaan hama dapat diatasi, menjaga kebersihan lingkung tetap menjadi kewajiban setiap orang. Seperti nasihat umum yang sering terucap, lebih baik mengatasi daripada mengobati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun