Timor Leste merupakan daerah jajahan portugis lalu pada 1976 Timor Leste diakui sebagai provinsi ke 27 Negara Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soeharto. Setelah Timor Leste masuk sebagai bagian Indonesia diberi nama Timor Timur. Setelah masuk ke wilayah Indonesia banyak konflik yang terjadi. Meningkatnya pengangguran, kemiskinan serta kekerasan yang terjadi atau adanya pemberontakan membuat kondisi pada saat itu tidak baik atau bisa dikatakan kacau.
Setelah Soeharto lengser dan digantikan B.J Habibie 30 Agustus 2022 mengadakan referendum dan hampir semua rakyat Timor Timur menginginkan kemerdekaan, wilayah ini baru resmi merdeka pada 20 Mei 2002. Saat ini Timor Leste memiliki luas 15.007 KM2 Â dengan jumlah populasi 1.340.523 jiwa pada saat sensus 2021. Mayoritas warganya beragama Kristen. Mereka menggunakan 2 bahasa resmi Bahasa Tetun dan Bahasa Portugis sedang Bahasa kerja Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Bukan hal yang mudah membangun sebuah negara banyak batu terjal yang dialami. Banyak narasi public yang mengatakan bahwa pemuda Timor Leste menyesal negaranya lepas dari Indonesia namun hal itu hanya sekedar opini publik saja. Lalu setelah lebih 20 tahun merdeka bagaimana hubungannya dengan Indonesia? Sejauh ini hubungan antara kedua negara tersebut terjalin dengan baik. Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengungkapkan bahwa pemimpin dan masyarakat Indonesia menganggap konflik telah usai, rezim telah berubah, dan tidak meninggalkan Timor leste. pada intinya tidak ada konflik yang berkepanjangan.
Terbukti dengan diadakannya kerja sama bilateral antara Timor Leste dengan Indonesia pada 19 Juli 2022 memuat ada 5 hal utama yaitu :
- Meningkatkan perdagangan kedua negara.
- Memperkuat konektivitas baik darat maupun laut. Jalur darat terkait trayek bis Kupang-Dili dan Jalur laut rute kapal Kupang-Dili-Darwin dapat segera dilakukan.
- Memperkuat pembangunan perbatasan
- Komitmen BUMN dan perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste.
- Mendorong kedua negara menyelesaikan bilateral investmen treaty.Â
Bahkan dalam video wawancara yang dilakukan narasi saat perayaan kemerdekaan ke 20 tahun Timor Leste ada rakyat Timor Leste yang turut bersyukur pernah dijajah Indonesia, karena memberi dampak positif dan dampak negatif. Seperti adanya sekolah peninggalan Indonesia yang masih berdiri kokoh disana dan Bahasa Indonesia yang masih ada yang menggunakannya. Tidak ada konflik besar berkelanjutan antar warga Indonesia dan Timor Leste hingga saat ini, semua saling berdamai meskipun dengan adanya perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H