Bukannya tidak mau update, tapi saya punya cara lain untuk tetap mendapatkan informasi. Yakni cukup dengan mencari kata kunci tertentu di mesin pencari daring dan menyeleksi sumber bacaan dan berita yang akan saya baca.
Menonaktifkan media sosial ternyata juga baik dalam membatasi melihat unggahan-unggahan orang lain yang masih banyak mendominasi ranah pandemi ini.
2. Alihkan pada hobi
Mengalihkan pikiran pada hal-hal lain yang lebih menyenangkan ternyata juga sangat membantu.Â
Misalnya, setiap hari selama dua minggu ini saya pun rajin membuat kue. Tiada pagi tanpa membuat kue.
Saya tak lagi pedulikan bagaimana tetangga saya berkomentar, "bikin kue lagi?". Tak apa lah, asalkan pikiran saya bisa teralihkan pada hal yang lebih menyenangkan.
Sekadar mencium aroma kue yang sedang dipanggang dalam oven, atau mengamati pertumbuhan tanaman sawi dan selada saya di halaman rumah yang sudah mulai berdaun lebar dan banyak.
Selain berguna untuk mempertajam kemampuan kita dalam berkreasi lewat hobi, hal ini pun membantu pikiran kita lebih rileks dan sedikit lupa dengan apa yang terjadi di luaran sana.
Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk hobi, bukan hanya membuat kue dan berkebun. Tapi bisa juga dengan menulis, membaca buku, dan banyak kegiatan lainnya.
Yang jelas, menemukan kegiatan menyenangkan lainnya sebagai alih perhatian dari sumber kecemasan adalah hal yang sangat patut untuk dilakukan.Â
Kita pun bisa memfokuskan pikiran kita pada kegiatan hobi yang sedang kita lakukan, dan menyingkirkan sejenak berita-berita buruk di luaran sana.
3. Perkaya pengetahuan tentang mengelola stres
Saat dirasa tubuh dan pikiran ini sudah mulai stres, maka perlu juga bagi kita untuk memperkaya pengetahuan tentang cara mengatasinya agar tidak merugikan diri kita.