Kemampuan bahasa ini pun menjadi penting karena akan digunakan sejak pertama kali kita menginjakkan kaki di bandara negara tujuan. Bisa dimulai dari pengecekan di bagian imigrasi bandara setempat.
Jika masih ada waktu di negara asal, ada baiknya kita semakin memperkuat kemampuan bahasa asing sesaat sebelum keberangkatan ke negeri seberang.
2. Visa
Yang tak kalah pentingnya tentu saja adalah visa. Dokumen yang notabenenya adalah izin masuk negara tujuan harus benar-benar kita dapatkan sebelum keberangkatan.
Untuk memastikan kelancaran prosesnya, kita harus memahami persyaratan yang diwajibkan dalam pengurusan visa oleh kantor kedutaan setempat. Hal ini untuk mencegah agar kita tidak perlu bolak-balik datang ke kantor kedutaan hanya untuk mengurus visa.Â
Dan pastikan juga mengurus visa dalam waktu yang cukup, tidak mendadak. Untuk sumber pembiayaan dari program beasiswa, umumnya kita sudah tahu kapan harus berangkat ke negara tujuan, sehingga kita bisa membuat janji kepengurusan visa sesuai dengan jadwal keberangkatan yang sudah disarankan oleh pihak pemberi beasiswa.
Jika sumber pembiayaan dari studi kita berasal dari salah satu program beasiswa, biasanya pengurusan dokumen visa akan lebih mudah. Apalagi jika sumber pembiayaannya dari program beasiswa negara tujuan. Umumnya, pengerjaan visa akan lebih cepat.
Pengalaman saya dengan beasiswa DAAD, saya bisa mendapatkan visa dalam waktu kurang dari satu minggu. Dan juga, biaya visa adalah gratis karena ditanggung oleh si pemberi beasiswa.
Namun, ada juga program beasiswa yang tidak menanggung biaya visa, sehingga kita harus membayarkan sendiri biaya visa yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, saat sudah mengetahui sumber pembiayaan studi kita, kita juga harus mencari tahu bagaimana skema pembayaran visa dan berapa banyak jumlahnya.
3. Tempat tinggal