Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bergabung dengan Open Trip, Pilihan Hemat Jelajahi Labuan Bajo

15 Juni 2021   20:02 Diperbarui: 16 Juni 2021   19:31 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Labuan Bajo, salah satu destinasi wisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mendunia berkat ikon kebanggaan Indonesia, yakni Komodo. Meskipun pada hakikatnya, bukan hanya Pulau Komodo yang menjadi keistimewaan dari wisata di Flores ini. 

Namun, memang yang sangat dikenal dari wisata Labuan Bajo ini adalah Pulau Komodo dengan habitat Komodo liarnya yang masih ada hingga saat ini.

Bahkan sejak 2019, Labuan Bajo telah diwacanakan sebagai salah satu wisata premium Indonesia, yang salah satunya bertujuan untuk menggaet banyak wisatawan mancanegara demi membangkitkan perekonomian sekitar. 

Dilansir dari Kompas (28/11/2019), Labuan Bajo memang dipersiapkan untuk pasar dunia untuk menambah devisa negara sehingga diharapkan pengelolaannya tidak sama dengan pengelolaan destinasi wisata non-premium lainnya. 

Mendengar kata premium, sudah pasti kita akan berpikir tentang nominal yang harus disiapkan untuk berkunjung ke pulau ini. Hal ini karena kata premium memang erat kaitannya dengan harga yang relatif lebih mahal dari biasanya.

Tak ayal, mendengar Labuan Bajo sebagai wisata premium terkadang membuat hati merasa enggan untuk berkunjung ke sana karena khawatir membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun, di sisi lain, rasanya sayang sekali jika melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan komodo secara langsung di negeri sendiri. Betul tidak?

Nah, sebenarnya, ada pilihan menarik bagi para backpacker ataupun traveler untuk berkunjung ke Labuan Bajo dengan harga yang relatif terjangkau, yakni bergabung dengan Open Trip yang sudah menjadi tren di beberapa tahun terakhir.

Bersama grup Open Trip di Pulau Kelor (Dokumentasi pribadi)
Bersama grup Open Trip di Pulau Kelor (Dokumentasi pribadi)
Apa itu Open Trip?

Open Trip merupakan suatu agenda kegiatan wisata yang ditawarkan oleh agen wisata ataupun perorangan yang memiliki jaringan tertentu di tempat-tempat wisata tertentu (misalnya koneksi dengan pemilik kapal, dengan pemilik penginapan, dan juga dengan pemandu wisata), kepada khalayak ramai yang umumnya ditawarkan melalui media sosial.

Sederhananya, ketika bergabung dengan Open Trip, kita akan berwisata dengan orang-orang lain yang tak dikenal, sekadar hanya untuk memenuhi kuota satu perjalanan dengan harga yang bisa dibayarkan secara gabungan.

Skema seperti ini tentu sangat menguntungkan, diantaranya:

  • Tidak perlu repot lagi dengan itinerary, karena pelaksana Open Trip telah menyediakan jadwal wisata lengkap dengan destinasi wisata dan kegiatan wisata yang bisa dilakukan di sana;
  • Tidak perlu susah mencari alternatif transportasi, karena rute perjalanan dan sarana transportasi pun sudah disiapkan oleh pelaksana Open Trip;
  • Jadwal makan sudah tersedia lengkap dengan menunya, sehingga tak perlu lagi repot memikirkan faktor pangan saat berwisata;
  • Untuk destinasi wisata yang terhitung mahal, menjadi lebih terjangkau dengan pembayaran secara gabungan dengan peserta wisata lainnya di grup Open Trip;
  • Untuk beberapa kasus, penginapan juga sudah tercakup dalam harga paket Open Trip yang ditawarkan, sehingga kita tidak lagi perlu mencari tempat menginap sendiri;
  • Menemukan teman-teman baru selama wisata, karena berada dalam grup Open Trip yang sama;
  • Bisa menyesuaikan jadwal wisata dengan pilihan-pilihan tanggal yang disediakan oleh pelaksana Open Trip.

Kelebihan-kelebihan yang didapat saat Open Trip tersebut tentu menjadi kemudahan tersendiri bagi para pewisata. Sederhananya, kita sebagai pengguna jasa Open Trip tinggal mengikuti alur yang sudah disiapkan oleh pelaksana Open Trip saja. 

Namun, dibalik kelebihan-kelebihan tersebut, tentu ada juga kekurangannya. Salah satunya, kita tak bisa leluasa atau fleksibel saat berwisata, misalnya berkaitan dengan waktu.

Pink Beach, Labuan Bajo (Dokumentasi pribadi)
Pink Beach, Labuan Bajo (Dokumentasi pribadi)
Jika saat wisata sendiri kita bisa mengatur waktu secara suka-suka, misalnya berlama-lama di destinasi yang kita sukai, maka tidak demikian halnya dengan Open Trip. Karena sudah terjadwal, biasanya terdapat batasan waktu untuk berada di suatu destinasi wisata untuk mengejar agenda perjalanan berikutnya. 

Selain itu, kita juga tidak bisa memilih-milih destinasi mana yang akan dikunjungi sesuka hati, sebab semuanya sudah terencana dari si pelaksana Open Trip. 

Untuk hal yang satu ini, penting bagi kita untuk membaca dengan teliti keterangan yang tertera di penawaran Open Trip sebelum memutuskan untuk bergabung. Jika ternyata tak sesuai, bisa saja kita mencari penawaran Open Trip yang lain dengan tujuan destinasi wisata yang sama.

Tak usah khawatir, karena Open Trip ini memang sedang tren, sehingga banyak sekali penawaran Open Trip yang bervariasi di luaran sana sebagai pertimbangan pilihan untuk kita sebelum memutuskan untuk membeli paket Open Trip.

Pemandangan matahari terbenam dari hostel (Dokumentasi pribadi)
Pemandangan matahari terbenam dari hostel (Dokumentasi pribadi)
Ke Labuan Bajo dengan Open Trip

Tahun 2017, sebagai penutup dari rangkaian perjalan solo saya di NTT, saya memutuskan untuk bergabung dengan salah satu Open Trip di Labuan Bajo. 

Pilihan ini saya ambil selain karena waktu pelaksanaan yang sangat sesuai dengan perjalanan yang juga saat itu sedang saya lakukan, biaya yang ditawarkan pun cukup terjangkau daripada saya harus berwisata sendiri dan masih pusing dengan transportasi antarpulau di Labuan Bajo.

Oh ya, menurut saya, pilihan Open Trip ini juga adalah pilihan yang sangat ideal untuk tipe wisata hopping islands, seperti di Labuan Bajo ini! Hal ini karena nantinya kita tak perlu lagi menyewa kapal ataupun penginapan secara terpisah di setiap pulau.

Ditambah lagi, selalu ada pemandu wisata yang notabene adalah penduduk lokal yang senantiasa dapat menjawab segala rasa penasaran kita selama di tempat wisata. Pokoknya, tinggal duduk manis di dalam kapal sambil menikmati pemandangan laut yang indah dan berwisata saja dengan santai!

Pulau Padar (Dokumentasi pribadi)
Pulau Padar (Dokumentasi pribadi)
Pertemuan di checkpoint dan menuju penginapan

Checkpoint kami saat itu adalah Bandar Udara Internasional Komodo. Si pemandu wisata pun sebelumnya sudah menghubungi masing-masing peserta untuk menanyakan jadwal kedatangan di Labuan Bajo untuk kemudahan penjemputan nantinya.

Saya yang saat itu masih singgah di Ende pun mengambil penerbangan ke Labuan Bajo. Dan setibanya di Bandara Internasional Komodo, saya langsung menghubungi si pemandu wisata untuk memberikan tanda-tanda kedatangan. 

Ternyata saat itu, saya peserta yang pertama tiba di checkpoint kami. Alhasil, saya pun masih harus menunggu kedatangan anggota Open Trip lainnya di bandara. 

Sambil menunggu, satu per satu anggota Open Trip lainnya tiba. Kami pun berkenalan dan bercengkerama singkat untuk mengakrabkan diri.

Saat semua anggota telah terkumpul, barulah kami beranjak menuju penginapan yang sudah disediakan dalam paket Open Trip. Penginapan yang kami tinggali ini merupakan sebuah hostel dengan letak yang strategis. Dari hostel, kami sudah bisa melihat pemandangan Labuan Bajo yang sangat indah. 

Dan karena berada dalam satu kamar besar yang sama, tidak sulit bagi kami untuk saling mengakrabkan diri sebelum memulai petualagan yang sesungguhnya keesokan harinya.

Komodo-komodo di Pulau Komodo (Dokumentasi pribadi)
Komodo-komodo di Pulau Komodo (Dokumentasi pribadi)
Berpetualang di Labuan Bajo

Perahu untuk berlayar: checked!
Juru masak dalam kapal selama perjalanan: checked!
Perlengkapan snorkeling: checked!
Tujuan wisata: checked!
Pemandu wisata: checked!

Hopping Islands saya di Labuan Bajo terasa mudah dan efisien karena sudah bergabung dengan grup Open Trip. Mulai dari Pulau Kelor, Pulau Padar, Taka Makassar, Manta Point, Pulau Kanawa, Pink Beach, Gili Lawadarat, Pulau Rinca hingga Pulau Komodo terjelajahi dengan sangat mudah.

Pun selama perjalanan tak perlu lagi merasakan lapar atau kebingungan dengan sarapan, makan siang, snack, maupun makan malam karena juru masak di dalam kapal selalu siap sedia dengan masakan yang sangat lezat bagi para anggota Open Trip!

Berfoto bersama komodo (Dokumentasi pribadi)
Berfoto bersama komodo (Dokumentasi pribadi)
Kita hanya perlu menyiapkan perlengkapan pribadi yang sekiranya diperlukan selama perjalanan sekitar 3 hari 2 malam di tengah lautan sambil berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lainnya.

Hah? 3 hari 2 malam di tengah laut? Tidurnya gimana? Ya menginap di kapal dong!

Dan inilah letak keseruan dari hopping islands ini, yakni satu malam bermalam di Pulau Padar, dan semalam lainnya bermalam di Gili Lawadarat.

Lebih seru lagi karena kita disuguhkan langsung dengan pemandangan matahari terbenam dan matahari terbit di tepian pulau. Malamnya, bisa bercengkerama dengan sesama anggota grup Open Trip sambil rebahan di atas kapal beratapkan langit berbintang.

Karena masih di tengah laut dan tanpa polusi, bintang-bintang di langit terlihat sangat riuh, menambah syahdu cerita wisata di Labuan Bajo.

Belum lagi, keceriaan di setiap malam juga didapat dari keramaian kapal-kapal Open Trip atau wisata lainnya yang saling terparkir berdekatan untuk bermalam.

Terkadang, setiap kapal menyalakan musik yang berbeda-beda (terkadang juga secara bergantian) dengan volume yang kencang, sehingga bisa dinikmati bersama-sama dengan para pewisata lain dari kapal-kapal lainnya.

Kapal Open Trip yang kami tumpangi (Dokumentasi pribadi)
Kapal Open Trip yang kami tumpangi (Dokumentasi pribadi)

Nah, meskipun seru, berpetualang di Labuan Bajo juga memerlukan kewaspadaan tersendiri agar kita tetap dapat berwisata secara aman dan nyaman. 

Misalnya, selalu kenakan alas kaki yang memadai untuk berpetualang di alam terbuka, sebab beberapa jalur pendakian atau trekking yang akan dilalui cukup terjal dan berbatu. Salah menggunakan alas kaki bisa membahayakan kita saat menjelajah. 

Jika kita khawatir akan kesulitan saat mendaki, bisa juga selipkan trekking pole dalam barang bawaan kita untuk membantu saat harus melewati jalur trekking yang cukup terjal. Atau seperti yang saya lakukan saat itu, mencari sebatang kayu yang cukup kuat di tepian pulau seagai pengganti trekking pole.

Selain itu, saat berada di Pulau Komodo, selalu patuhi peraturan yang dijelaskan oleh para Rangers agar kita terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan. Mengingat komodo ini adalah hewan buas, jadi penting bagi kita untuk selalu waspada dan mematuhi peraturan setempat saat menyambangi pulau ini.

Tak lupa, kewaspadaan juga perlu untuk selalu diterapkan saat memutuskan untuk snorkeling atau berenang. Utamakan selalu berdekatan dengan pemandu wisata saat berenang agar tak lalai atau bahkan terbawa arus.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan yaitu keterbatasan yang dimiliki saat harus bermalam di tengah laut. Pasalnya, kamar-kamar yang tersedia di dalam kapal sangatlah minim. Tempat tidurnya bertumpuk seperti bunk bed tapi dalam ukuran yang lebih sempit.

Gili Lawadarat (Dokumentasi pribadi)
Gili Lawadarat (Dokumentasi pribadi)
Ketersediaan air untuk mandi pun sangat terbatas. Sehingga penting bagi kita untuk benar-benar mengerti situasi tersebut sedari awal agar tak memiliki ekspektasi yang berlebihan dan tetap bisa berbagi dengan sesama anggota Open Trip lainnya.

Nah, khusus bagi yang tak tahan dengan lautan atau rentan mabuk laut, mungkin juga perlu untuk mempersiapkan amunisi tersendiri agar tak mabuk laut.

Pasalnya, kapal terparkir saja masih bisa sedikit terombang-ambing dari arus laut yang tak pernah berhenti. Saat tidur pun terkadang masih bisa terasa jika kapal sedikit terombang-ambing oleh gelombang-gelombang kecil.

Pulau Kelor (Dokumentasi pribadi)
Pulau Kelor (Dokumentasi pribadi)
Selebihnya, tinggal kita nikmati saja setiap momen wisata yang tersaji tepat di hadapan kita. Lautan luas dengan pemandangan indah yang tak henti-hentinya menyita perhatian.

Oh ya, jangan lupa juga sempatkan mampir ke pasar malam Labuan Bajo saat sudah kembali dari berpetualang! Ikan-ikan segar di sana sayang sekali jika dilewatkan begitu saja! Yumm!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun